Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rupiah Kembali Melemah Akibat Faktor Domestik, di antaranya Danantara

M Ilham Ramadhan Avisena
25/3/2025 13:32
Rupiah Kembali Melemah Akibat Faktor Domestik, di antaranya Danantara
ilustrasi(Antara Foto)

NILAI tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Merujuk dari laman Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp16.601. Pelemahan tersebut dinilai banyak disebabkan oleh faktor domestik ketimbang eksternal. 

Pelemahan tersebut dipandang sebagai anomali lantaran indeks dolar AS melemah, namun rupiah justru ikut melemah. Selain itu Bank Indonesia menyampaikan terdapat aliran dana ke emerging market, tetapi rupiah terus mengalami tekanan. 

"Artinya ada persoalan di dalam negeri yang lebih dominan bukan faktor eksternal," kata ekonom senior sekalligus pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan melalui keterangannya, Selasa (25/3). 

Bank Indonesia, lanjutnya acap kali menyatakan fundamen perekonomian Indonesia cukup sehat dan baik. Hanya, kenyataannya sejak Perry Warjiyo menjabat Gubernur BI, bahkan untuk kedua kalinya, rupiah konsisten mengalami depresiasi

Hal itu, kata Fadhil, fundamen ekonomi Indonesia tidak sedang dalam situasi yang baik-baik saja. Terlebih beberapa waktu terakhir banyak kebijakan pemerintah yang membuat pasar bergejolak. 

"Terkait Danantara, koperasi merah putih, penghapusan kredit umum, MBG, 3 juta rumah, ketidakpastian hukum, PHK, dan lain-lain yang mengikis keyakinan pasar akan kemampuan pemerintah membiayai berbagai program tersebut dan mengatasi persoalan," terangnya. 

Imbas terus melemahnya nilai tukar rupiah ialah pembayaran utang luar negeri negara yang akan meningkat. Hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi fiskal yang saat ini bahkan sudah tertekan dan memiliki ruang yang relatif terbatas untuk melakukan ekspansi. (H-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya