Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
ANALIS pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana meramalkan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Pelemahan rupiah saat ini mencapai Rp16.505 per dolar AS.
"Bahkan diprediksi bisa melemah hingga Rp16.900 per dolar AS di akhir 2025," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (21/3).
Ia menuturkan melemahnya mata uang garuda disebabkan oleh data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, khususnya pada klaim pengangguran dan penjualan rumah. Data terbaru menunjukkan jumlah klaim pengangguran AS lebih rendah dari ekspektasi pasar yang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih tetap kuat.
"Hal ini memperkuat ekspektasi Bank Sentral AS atau The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama guna mengendalikan inflasi," kata Hendra.
Selain itu, data penjualan rumah di AS yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan bahwa sektor properti di negara tersebut tetap resilien, meskipun suku bunga tinggi seharusnya membatasi aktivitas pembelian rumah. Kondisi ini dikatakan semakin memperkuat dolar AS karena investor menilai perekonomian Negara Paman Sam masih cukup solid. Hal ini pun meningkatkan daya tarik aset berbasis dolar dan mendorong arus modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Akibatnya, tekanan terhadap rupiah semakin meningkat," imbuh Hendra. Faktor eksternal tersebut menambah beban bagi rupiah, yang sebelumnya juga sudah terpengaruh oleh sentimen domestik, seperti penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) serta tekanan terhadap pasar obligasi Indonesia akibat ekspektasi suku bunga global yang masih tinggi.
Dengan rupiah yang terus melemah, harga bahan baku yang dibeli dalam dolar otomatis menjadi lebih mahal. Ini berpotensi menekan margin keuntungan perusahaan. Hendra menyampaikan investor akan tetap memperhatikan perkembangan nilai tukar rupiah.
"Pelemahan rupiah tentu menjadi tantangan besar bagi industri. Khususnya bagi emiten yang sangat bergantung pada impor bahan baku seperti obat dan alat kesehatan," pungkasnya. (I-2)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 13 poin atau 0,08% menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.290 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 34 poin atau 0,21% menjadi Rp16.299 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.265 per dolar AS.
GURU Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Profesor Telisa Aulia Falianty berpandangan lonjakan utang luar negeri berkaitan erat dengan kondisi perekonomian nasional.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025, melemah 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.308 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2026, ditutup menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved