Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
IDC Infobrief, disponsori oleh TiDB, mengungkap bahwa saat ini 48% bank di Asia Tenggara tengah memprioritaskan ketahanan infrastruktur. Namun, 50% dari data mereka masih tidak terstruktur, yang menghambat efektivitas inovasi dan skalabilitas.
Pergeseran prioritas ini didorong oleh adanya kebutuhan akan teknologi untuk meningkatkan ketahanan, skalabilitas, efisiensi biaya, dan kecepatan.
Pasar Asia Tenggara semakin siap untuk menerapkan connected finance. Sebuah survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) menyatakan bahwa 68% bank di kawasan ini sedang menjalankan digitalisasi untuk meningkatkan pengalaman perbankan nasabah .
Selain itu, 56% responden menyoroti adanya kebutuhan akan transformasi digital guna meningkatkan efisiensi operasional di seluruh divisi, sementara 41% menyebutkan pentingnya transformasi digital dalam menjangkau basis nasabah yang lebih luas.
Hal ini juga terjadi di Indonesia, di mana transformasi digital yang canggih, fokus penyedia layanan keuangan pada peningkatan kenyamanan nasabah, serta perbaikan sistem internal semakin berkembang.
Banyak yang telah mengadopsi solusi terintegrasi dan terhubung, seperti pengintegrasian rekening bank dengan e-wallet untuk membuat aktivitas perbankan menjadi lebih mudah diakses dan inklusif. Pada intinya, connected finance memerlukan ekosistem dan teknologi yang dapat memfasilitasi integrasi ekosistem tersebut.
Salah satu teknologi yang mendukung adalah distributed database, yang dapat memenuhi kebutuhan connected finance dengan skalabilitas, respons analitik yang lebih cepat, serta ketahanan yang dapat membantu mengurangi dampak dari kerentanan distributed architecture.
Distributed database memiliki fleksibilitas yang tinggi, karena dapat menggerakkan core processing, mendukung sistem periferal, serta connected banking. Selain itu, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi proses dalam skala besar secara signifikan.
IDC melaporkan bahwa 68% Chief information Officer (CIO) di Asia telah mengidentifikasi bahwa analitik data menjadi prioritas utama mereka. Teknologi distributed database menawarkan solusi yang fleksibel dan tangguh serta mampu mengelola volume data yang terus meningkat.
Teknologi ini memastikan pemrosesan data secara real-time, skalabilitas, dan fleksibilitas. Seiring dengan pergerakan industri perbankan menuju ekosistem yang lebih terhubung dan berbasis data, distributed database menjadi elemen penting dalam menjaga kecepatan dan keandalan yang dibutuhkan sistem ini.
Data yang dihimpun IDC juga menunjukkan bahwa sebanyak 44% CIO di Asia menyatakan bahwa risiko migrasi merupakan salah satu hambatan utama dalam perjalanan transformasi digital mereka. Dalam hal ini, migrasi dari MySQL ke distributed database dianggap tetap aman dan cepat.
“Distributed database memainkan peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan bisnis. Teknologi ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi waktu batch processing hingga 58% serta mengatasi kendala performa dan kapasitas. Selain itu, distributed database dapat menurunkan total biaya kepemilikan secara signifikan mencapai lebih dari 30% melalui arsitektur backend yang lebih efisien dan mengurangi biaya operasional. Hal ini memungkinkan bank untuk lebih fokus pada operasi inti mereka, mendorong siklus pengembangan yang lebih cepat, dan memaksimalkan nilai bisnis secara keseluruhan,” jelas Arwinto P. Nugroho, Country Head of PingCAP Indonesia.
Di Indonesia, distributed database dapat membantu meningkatkan efisiensi dan demokratisasi data, sehingga memungkinkan bank untuk dapat meningkatkan kapabilitas digital mereka. Namun, untuk mewujudkan hal ini, beberapa tantangan perlu diatasi, seperti kurangnya tenaga kerja terampil (70%), masih adanya infrastruktur lama (63%), risiko operasional selama migrasi (47%), ketahanan operasional (40%), resistensi dari manajemen tingkat atas (23%), dan ketidakcocokan vendor (23%). (H-2)
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
INISIATIF strategis dan upaya transformasi digital dilakukan perusahaan asuransi untuk memberikan dampak nyata bagi nasabah.
MariaDB, penyedia solusi database open-source global, menggelar kegiatan MariaDB Meetup di Jakarta International College sebagai bagian dari kunjungan strategis di Indonesia.
Kadin Jakarta menekankan pentingnya adopsi AI untuk daya saing, inovasi bertanggung jawab, dan keberlanjutan organisasi di era digital.
Biaya tersembunyi, nilai tukar yang tidak transparan, dan potongan tambahan sering kali menjadi penghalang bagi mereka yang ingin mengirim uang ke keluarga atau mitra bisnis di luar negeri.
BRI terus memperluas jangkauan layanan Wealth Management, dengan menghadirkan Sentra Layanan BRI Prioritas Cirebon Kartini sebagai bagian dari strategi ekspans
BNI menghadirkan fitur Life Goals pada aplikasi keuangan digital wondr by BNI. Fitur tersebut ditujukan untuk membantu nasabah merencanakan ibadah haji secara lebih mudah dan terarah.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menggelar BNI Private Next Gen Community sebagai wadah memperkuat relasi dengan nasabah premium melalui Golf Clinic Gen 2.0.
Nasabah: Jantung layanan keuangan! Temukan definisi, hak, dan mengapa mereka kunci kesuksesan bisnis finansial Anda.
Nasabah: Jantung layanan keuangan. Temukan definisi, hak, dan cara menjadi nasabah cerdas. Raih keuntungan finansial maksimal!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved