Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan risiko higher for longer atau tingkat suku bunga global bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu lama diperkirakan terus berlangsung.
Ia menuturkan kondisi global masih tidak baik-baik dengan geopolitik masih meradang, perang Ukraina dan Gaza yang belum selesai dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
"Kondisi itu dikhawatir ketika membuat bunga akan higher for longer, jadi akan panjang," ujar Airlangga dalam acara Kumparan Economic Insight: Navigating Uncertainty, Steering Growth, di Jakarta, Rabu (19/2).
Ia menuturkan akibat ketidakpastian global, membuat kinerja pasar saham domestik lesu selama dua bulan terakhir. Ini karena imvestor asing cenderung melepas asetnya di pasar keuangan domestik
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) selama periode 3-7 Februari 2025 mengalami penurunan 5,16% dari pekan sebelumnya. Hal tersebut akibat aliran keluar modal asing yang terus meningkat selama tahun ini.
Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebanyak Rp7,52 triliun. Angka ini melonjak dibandingkan pada pekan terakhir di Januari yang mencatatkan nilai jual bersih oleh investor asing sebesar Rp3,61 triliun.
"Makanya, kalau kita lihat di awal Januari-Februari ini capital market kita masih negatif," ungkap Politikus Partai Golkar itu.
Airlangga menambahkan kekhawatiran adanya suku bunga global tinggi bertahan lama, juga karena adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang rendah, yakni di kisaran 2,7% sampai dengan 3,3%.
"Proyek tersebut jauh lebih rendah dibandingkan sebelum kondisi covid-19," katanya.
Di negara maju lain seperti Amerika Serikat (AS), pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga lesu di kisaran 2,7%, di Eropa bahkan lebih kecil dengan angka1,4%. Airlangga menambahkan, Tiongkok yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi dunia, ekonomi negara tersebut dikatakan belum normal dan diperkirakan tumbuh hanya 4,5%.
Ekonomi di Asia Tenggara atau ASEAN juga diramalkan tumbuh di bawah 5%. Di Indonesia, ungkap Menko Perekonomian, mematok pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5%.
"Kalau di Indonesia mematok 5,2% di tahun ini, maka Indonesia di atas rata-rata global. Tapi, kita tidak bisa mematok jauh dibandingkan mitra-mitra dagang kita," ucapnya. (Ins/I-1)
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved