Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prodia Kebanjiran Order Alat Tes Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

Iis Zatnika
18/2/2025 19:25
Prodia Kebanjiran Order Alat Tes Pemeriksaan Kesehatan Gratis.
Peserta Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) antre di Puskesmas Pulo Gadung, Jakarta, Senin (10/2/2025). Pemerintah meluncurkan program itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan.(ANT/Fauzan)

Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis. Program yang kini dicanangkan pemerintah itu diberikan pada setiap warga saat berulang tahun.
 
Produksi dilakukan oleh anak perusahaan PT Prodia Diagnostic Line (Proline) yang merupakan hasil akuisisi. Proline akan memiliki pabrik kedua yang akan diresmikan pada April 2025, berada di area seluas 5.500m2 dan luas bangunan 9.690m2 dengan kapasitas produksi hingga tiga kali lipat. Lokasinya di Cikarang, Jawa Barat ini

"Proline juga sudah bisa melayani 4.800 dari 10.416 puskesmas," kata Komisaris Utama Prodia Andi Widjaja.

Keberadaan Prodia dalam program kesehatan unggulan itu, kata Andi, menjadi penting karena memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Namun, karena Prodia sebagai salah satu pemasok utama alat tes itu juga belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan, maka sebagian permintaan dari pelaksana kegiatan yaitu Puskesmas, masih dipenuhi dari pasokan impor.

Moncernya order dari pemerintah serta berbagai inovasi yang dilakukan, termasuk pelayanan dan produksi sel punca  dan teknologi antipenuaan, kata Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, membuat pihaknya optimistis bisa melakukan pembagian dividen dengan angka yang menggembirakan para pemegang saham pada 2025.

Saat ini Prodia telah menyediakan lebih dari seribu jenis tes, jauh lebih banyak dibandingkan laboratorium milik rumah sakit yang lazimnya maksimal melayani 300 jenis uji kesehatan. "Uniknya cabang kami di Bali yang banyak melayani WNA telah terbiasa melakukan tes bukan hanya yang sifatnya dasar seperti kolesterol atau gula darah. Mereka bisa bertransaksi hingga Rp7 juta per orang karena yang diperiksakan adalah tingkat hormon dan pemeriksaan isometrik lainnya, sesuai permintaan dokter di negeri asal. Sehingga perkembangan bisnis kami memang ditunjang tingkat keahlian dokter, di antaranya ditunjang kehadiran di seminar-seminar, misalnya." (X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya