Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Chatib Basri : Pengelolaan Danantara Harus Hati-Hati dan Profesional

Naufal Zuhdi
18/2/2025 14:41
Chatib Basri : Pengelolaan Danantara Harus Hati-Hati dan Profesional
M Chatib Basri (kiri) dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2024(MI/Ramdani)

PRESIDEN Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam waktu dekat. Menanggapi hal itu, Ekonom Senior sekaligus anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri menyebut bahwa Danantara merupakan sarana yang baik untuk recycle aset jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan profesional.

"Danantara ini kalau nanti pengelolaannya bisa dilakukan dengan sangat baik dan profesional, ini adalah sarana yang sangat baik untuk recycle aset," ucap Chatib di acara SMBC Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa, (18/2).

Dengan adanya Danantara, Chatib menilai bahwa aset-aset yang selama ini tidak bisa dimanfaatkan karena berada di tangan BUMN dan lain-lainnya bisa direcycle menjadi aset produktif yang mungkin bisa menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Tetapi tentu pengelolaannya harus profesional," tutur Chatib.

Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa Danantara memiliki motif yang sangat positif karena memotong intervensi non korporasi.

"Kalau misalnya Danantara sesuai dengan yang direncanakan, itu banyak hal yang tidak harus didiskusikan via DPR. Karena yang membuat BUMN kita seringkali harus berjuang adalah karena banyak hal yang harus dinegosiasikan dengan DPR, Danantara mencoba memotong itu," cetusnya.

Ia juga menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi instrumen seperti Temasek di Singapura. Di samping itu, ia mengingatkan adanya risiko besar jika skema ini dikelola dengan cara yang salah.

"Tapi jangan lupa kalau kita kepleset kemudian mengikuti rute 1MDB di Malaysia, habis kita, dan pertaruhannya sangat mahal," pungkasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya