Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekonomi Biru Beri Peluang Investasi di Tengah Isu Keberlanjutan

Heryadi
12/2/2025 19:29
Ekonomi Biru Beri Peluang Investasi di Tengah Isu Keberlanjutan
Press Briefing Road to Asean Blue Innovation Expo, di Jakarta, Rabu (12/2).(Dok.Istimewa)

KEBERLANJUTAN semakin menjadi fokus utama dalam dunia bisnis global. Dalam konteks ini, ekonomi biru Asean menawarkan peluang besar bagi bisnis dan investor yang visioner.

Project Manager Asean Blue Economy Innovation (ABEI) UNDP Indonesia
Jatu Arum Sari menuturkan poin tersebut akan menjadi pembahasan dalam ajang Asean Blue Innovation Expo & Business Matching pada 19 Februari mendatang di Menara Mandiri, Jakarta.

"Ini akan jadi ajang bagi para pengusaha, investor, pembuat kebijakan, dan mitra pembangunan untuk mengeksplorasi inovasi terbaru di sektor ekonomi biru," ujar Jatu Arum dalam Press Briefing Road to Asean Blue Innovation Expo, di Jakarta, Rabu (12/2).

Dia menjelaskan ada banyak hal yang bakal dibahas, mulai dari sektor akuakultur berbasis teknologi digital, bioteknologi, solusi alternatif plastik, hingga konservasi karbon biru.

"Juga akan ditampilkan berbagai inovasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi biru, tanpa mengabaikan perlindungan ekosistem laut dan air tawar," ucap Jatu Arum.

Acara tersebut, lanjut dia, menjadi puncak dari ABEI yang didanai oleh Pemerintah Jepang. Sejalan dengan Kerangka Ekonomi Biru Asean 2023, proyek tersebut bertujuan mendorong pemanfaatan sumber daya laut dan perairan pedalaman secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan inklusif di Asean dan Timor-Leste.

Diselenggarakan UNDP Indonesia, Sekretariat Asean, dan the Mission of Japan to Asean, acara ini menjadi wadah pertukaran ide dan eksplorasi kerja sama di sektor kelautan dan perairan.

"Saat masyarakat pesisir di Asean dan Timor-Leste menghadapi tantangan seperti kenaikan permukaan air laut dan eksploitasi perikanan yang mengancam ketahanan pangan global, solusi inovatif jadi lebih mendesak dari sebelumnya. Di sinilah investor beserta komunitas bisnis memiliki kesempatan unik untuk turut serta dalam perjalanan transformatif ini," terang Jatu Arum.

Dia mengemukakan Asean Blue Innovation Expo & Business Matching bakal menghadirkan 60 inovasi terpilih dari startup, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan juga institusi akademik.

"Dipilih dari lebih dari 1.300 peserta, para inovator tersebut saat ini tengah menjalani inkubasi intensif untuk menyempurnakan produk dan model bisnis mereka," tuturnya.

Nantinya solusi yang ditampilkan berfokus pada empat tantangan utama dalam ekonomi biru yakni, perikanan dan akuakultur berkelanjutan, pengurangan polusi plastik, adaptasi terhadap perubahan iklim serta pariwisata berkelanjutan.

"Selain sesi pitching dari 60 inovator, acara ini juga menghadirkan sesi dialog inspiratif serta diskusi panel yang dipandu investor dan pemimpin bisnis pada sektor ekonomi biru Asean," jelas Jatu Arum.

Ekonomi biru, kata dia, menawarkan pendekatan baru dalam memanfaatkan sumber daya laut dan air tawar untuk pertumbuhan ekonomi. Diperkirakan pada 2030, sektor ini akan berkontribusi sebesar US$3 triliun terhadap ekonomi global dan menciptakan 43 juta lapangan kerja.

"Asean dengan sembilan negara pesisirnya yang kaya dengan sumber daya kelautan berada pada posisi strategis memimpin transformasi ini," ucap Jatu Arum.

Menurut dia, dengan meningkatnya kesadaran terhadap ketahanan pangan, netralitas karbon, zero plastic waste, serta percepatan digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI), saat ini adalah momentum yang tepat untuk berinvestasi dalam ekonomi biru.

"Para peserta nantinya mendapatkan wawasan eksklusif mengenai sektor berpotensi tinggi ini dan turut membentuk masa depan ekonomi kelautan dan air tawar berkelanjutan di Asean," tutur Jatu Arum.

Di sisi lain, bagi inovator, bisnis, impact investor, dan pemimpin industri, acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan bagian dari gerakan untuk membangun ekonomi Asean yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya biru secara bertanggung jawab dan inovatif. (Ant/N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya