Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Menjaga Lingkungan Meningkatkan Perekonomian

Siti Retno Wulandari
12/2/2025 11:23
Menjaga Lingkungan Meningkatkan Perekonomian
Kegiatan menanam bibit pohon durian di Provinsi Kalimantan Timur.(BRI)

SEBANYAK 2.500 bibit durian yang ditanam di atas lahan kritis seluas 28 hektare di Kampung Tanjung Prepat, Kalimantan Timur, sejak Juni 2023 kini sudah memberikan kontribusi terhadap penyerapan karbon. Bukan hanya durian, tetapi juga jagung, cabang dan tanaman produktif lainnya. Kini, catatannya sebesar 85% tanaman utama masih bertahan hidup dengan rata-rata pertumbuhannya mencapai satu meter per tahun dan berkontribusi terhadap penyerapan karbon sebanyak 2.987 CO2e (Kg).

Aktivitas ini menjadi salah satu kontribusi BRI melalui program BRI Menanam - Grow & Green untuk menjaga lingkungan tetap asri sekaligus memberi tambahan nilai ekonomi. Tentu keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi antara BRI Peduli dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal (BakauMU) dan  Kelompok Tani (KT) setempat yaitu KT Berkah Usaha Sejahtera. Program ini tidak hanya mencakup penanaman bibit pohon durian namun juga dilakukan penyulaman bila terdapat bibit yang gagal tumbuh, melakukan monitoring tanaman, hingga perhitungan penyerapan karbon.

“Program ini memberikan tantangan sekaligus mengubah pola pikir masyarakat tentang pemanfaatan lahan melalui tanaman produktif, serta meningkatkan kapasitas kelompok dalam manajemen waktu dan tanggung jawab kelembagaan," ujar pendamping Lapangan Program BRI Menanam - Grow & Green Tanjung Prepat Sufriady Syam dikutip dari siaran pers, Kamis (6/2)

Selain keberhasilan tanaman yang masih bertahan hidup, program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat juga berhasil medorong perekonomian masyarakat melalui keberadaan tanaman sela. Pada januari 2025, KT Berkah Usaha Sejahtera berhasil melakukan panen 62 kg jagung manis, 160 kg jagung pakan, dan 60 kg cabai.

“Kami mendapatkan banyak manfaat dari program ini, mulai dari peningkatan kapasitas teknologi hingga metode modern dalam pertanian. Program ini juga meningkatkan pendapatan kelompok melalui pemanfaatan tanaman sela seperti jagung dan cabai,” ungkap Sekretaris KTH Berkah Usaha Sejahtera Samsul Bahri.

Samsul mengaku banyak manfaat atau keuntungan yang diperoleh dengan adanya program ini, di mana petani bisa mendapatkan penghasilan/upah kerja dan tentunya ada keuntungan dari penjualan yang mereka tanam. Program ini memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan petani sebesar 15%.

“Nantinya tanaman durian yang dipanen akan dibagi juga keuntunganya. Saat program sudah selesai, kami pastikan akan terus melanjutkan perawatan kebun," tuturnya.

Di lain kesempatan, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas program-program keberlanjutan lingkungan yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat. Hal ini guna mencapi terciptanya ekosistem yang lestari sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

“Kelompok tani setempat akan mendapatkan manfaat yang besar dari program ini seperti peningkatan kapasitas kelompok melalui program pendampingan, pemahaman mendalam tentang praktik pertanian berkelanjutan, serta akses terhadap modal dan pelatihan untuk mengelola tanaman sela seperti jagung dan cabai," ungkapnya.

Program BRI Menanam - Grow & Green ini telah dimulai sejak 2022 dan memberikan dampak nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui berbagai aktivitas yang mendukung upaya pemulihan ekosistem baik di laut maupun darat.

“Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG). Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian”, ungkap Catur.

Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat merupakan salah satu bagian dari Program Grow & Green Reforestation yang merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis, yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di sekitar. Sejak dilaksanakan pada 2022, program ini telah menanam sebanyak 1.056.927 tanaman produktif dan bakau dengan potensi penyerapan karbon sebanyak 18.946,2 ton CO2e per tahun.

“Kegiatan penanaman pohon produktif juga merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya