Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Bisa Jadi Negara Eksportir Produk Derivatif Tembaga

Naufal Zuhdi
03/2/2025 23:05
Indonesia Bisa Jadi Negara Eksportir Produk Derivatif Tembaga
Para narasumber menjadi pembicara di diskusi bertajuk Tantangan dan Implikasi Hilirisasi Mineral di Indonesia.(MI/Naufal Zuhdi)

Dengan memiliki 3% dari cadangan tembaga yang ada di dunia, Indonesia disebut memiliki peluang untuk menjadi negara pengekspor produk derivatif tembaga. Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, dalam diskusi Tantangan dan Implikasi Hilirisasi Mineral di Indonesia.

"Kita punya peluang untuk menjadi pengekspor produk-produk derivatif tembaga yang ada di Indonesia," ucap Esther di Jakarta, Senin (3/2).

Tidak hanya didorong oleh cadangan sumber daya alam yang dimiliki, Esther mengungkapkan permintaan produk-produk derivatif dari komoditas tembaga semakin banyak di pasar global. Hal tersebut, merupakan peluang bagi Indonesia untuk tidak mengekspor hanya dalam bentuk tembaga mentah.

"Itu bisa diolah dulu, bisa diolah menjadi katoda, cu rod, kemudian wire cu ataupun electric wire," ungkapnya.

Dengan mengekspor tembaga yang sudah dioleh, Esther meyakini bahwa nilai jual produk jadi tersebut akan meningkat dibandingkan dengan nilai jual produk tembaga mentah.

"Ketika (tembaga) diolah menjadi cu katoda, ini nilainya menjadi berlipat ganda 3,9 kali artinya hampir 4 kali lipat ya dari sisi harga. Kemudian kalau diolah menjadi cu rod menjadi cu wire, ini sekitar 24 kali lipat. Apalagi kalau diolah menjadi elektrik wire gitu ya, itu sekitar 39 kali lipat. Jadi ini sangat menguntungkan ketika tembaga itu diekspor tidak dalam bentuk bahan mentah tetapi diolah dulu," terang Esther.

Di samping itu, Esther meyakini bahwa dengan adanya hilirisasi industri sumber daya alam (SDA) Indonesia juga berkesempatan membuka Green Window Opportunity.

"Artinya apa? Ini membuka peluang besar bagi Indonesia yang sebagai produsen mineral kritis tetapi menggunakan teknologi ramah lingkungan. Makanya ini potensi Indonesia untuk melakukan hilirisasi dengan mengolahnya dengan teknologi hijau ini sangat dimungkinkan," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya