Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Komponen Pangan Bergejolak Jadi Tantangan Inflasi Tahun Ini

M Ilham Ramadhan Avisena
31/1/2025 21:42
Komponen Pangan Bergejolak Jadi Tantangan Inflasi Tahun Ini
Pedagang menata ayam yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

PENGENDALIAN tingkat inflasi pada komponen pangan bergejolak (volatile food) dinilai akan menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai angka inflasi umum di kisaran sasaran yang ditargetkan. 

"Tantangan utama untuk mencapai target inflasi 2025 memang pengendalian harga-harga barang bergejolak," terang ekonom Bright Institute Awalil Rizky saat dihubungi, Jumat (31/1). 

Terkait dengan itu, lanjutnya, maka faktor penawaran (produksi) menjadi penting. Sedangkan faktor permintaan biasanya tumbuh alamiah, tak bisa dikurangi lagi, karena merupakan kebutuhan pokok sehari-hari rakyat.

Selain faktor produksi, penawaran menyangkut ketersediaan barang secara stabil di pasar. Dalam hal ini, pemerintah dan pemerintah daerah mesti berperan aktif dan responsive atas permasalahan. 

"Jangan sampai ada pihak yang mempengaruhi kelangkaan barang di pasar (diluar soal produksi). Kadang pihak pemerintah terlambat meresponnya, dan membuat inflasi terdorong naik," kata Awalil. 

Sejatinya, selain dalam barang bergejolak, faktor daya beli masyarakat yang belum meningkat dipandang menguntungkan jika dilihat dari sisi inflasi. Barang dan jasa lainnya (selain volatile food) cukup elastis permintaannya, sehingga harga-harga tidak bisa naik terlampau tinggi.

Lebih lanjut Awalil menuturkan, sasaran inflasi 1,5%-3,5% kemungkinan masih bisa dicapai pada tahun 2025, dengan kecenderungan ke batas atas. "Tekanan inflasi diprakirakan lebih berat dari tahun 2024 yang hanya 1,57%," jelasnya. (Mir/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya