Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Selangkah Lagi, Smelter Merah Putih Akan Hasilkan Produk Nikel Hijau

M Ilham Ramadhan Avisena
24/1/2025 20:02
Selangkah Lagi, Smelter Merah Putih Akan Hasilkan Produk Nikel Hijau
Smelter Merah Putih PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) akan segera beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.(Dok. Ceria Group)

SMELTER Merah Putih PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) akan segera beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Disokong dengan energi bersih yang bersumber dari PLN, pabrik peleburan itu bakal menghasilkan produk nikel hijau (green nickel product) yang akan diserap oleh pasar global.

Smelter Merah Putih yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Dayat Mineral (ESDM), saat ini sedang dalam tahap akhir commissioning Smelter Merah Putih Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), dan persiapan konstruksi High-Pressure Acid Leach (HPAL).

PSN itu diharapkan menjadi salah satu barometer hilirisasi komoditas nikel sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Keputusan Presiden No 1/2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Satgas itu mendapat tugas melaksanakan prioritas pembangunan nasional sesuai Asta Cita dalam percepatan hilirisasi sumber daya alam dan untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

"Kami mengapresiasi manajemen PT Ceria Nugraha Indotama yang selama ini telah bekerja sungguh-sungguh dan membuktikan bahwa Ceria sudah benar-benar menjalankan tanggung jawab dan amanahnya sebagai PSN," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio dikutip dari keterangan pers, Jumat (24/1).

"Kita semua bersyukur atas konstribusi yang sudah diberikan oleh Ceria kepada masyarakat, ribuan orang dari berbagai lapisan dan suku bangsa di Indonesia kini telah bekerja di Ceria," tambahnya.

Menurut Asrun, progres PSN smelter Merah Putih Ceria sangat signifikan dan saat ini telah mendekati rampung. Ia pun optimistis smelter RKEF Ceria akan segera beroperasi penuh pada April 2025.

Merujuk laporan hasil reviu tata kelola PSN pembangunan Smelter PT Ceria Nugraha Indotama Triwulan IV Tahun 2024 dengan cut off progres per 22 November 2024, yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara, pembangunan Smelter PT Ceria Nugraha Indotama 2019–2024 masih konstruksi dengan progres telah mencapai 97,05%.

Realisasi capaian target diukur berdasarkan 13 indikator di antaranya penyiapan proyek, penyediaan lahan, tata ruang, pendanaan proyek, jaminan pemerintah, perizinan/nonperizinan, pengutamaan komponen dalam negeri, pembangunan fisik, pengawasan dan pengendalian proyek, regulasi proyek, cipta kerja, dan pemanfaatan.

Selain progres konstruksi smelter, Asrun juga mengapresiasi penggunaan energi bersih smelter Ceria Group yang bersumber dari PLTA Bakaru (dalam jaringan transmisi PLN) yang dinyatakan dengan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC).

Ia juga menyaksikan langsung keberadaan Pembangkit Listrik Terapung atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) berkapasitas 2 x 60 MW yang telah bersandar di Terminal Khusus Wolo. BMPP itu sudah terkoneksi dengan jaringan PLN Kolaka untuk menjaga keandalan dan stabilitas listrik smelter Ceria Group.

Sementara itu, Pejabat Bupati Kolaka Muh Fadliansyah mengatakan Ceria merupakan salah satu industri pertambangan nasional terbaik yang ada di Kabupaten Kolaka yang memanfaatkan 100% tenaga kerja dari puta putri terbaik Indonesia.

"Ceria telah berkontribusi besar di Kabupaten Kolaka. Bahkan, saat ini semua masyarakat di Wolo sudah terserap sebagai tenaga kerja di perusahaan," ujarnya.  

Menurut Fadliansyah, dengan melihat progres smelter Merah Putih yang sudah hampir rampung, ia berharap smelter RKEF Ceria bisa segera beroperasi. "Kami mendoakan semoga smelter Ceria cepat beroperasi agar semakin membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," imbuhnya.

Sementara itu, Deputy President Director yang juga Director of Corporate Affairs Ceria Group Djen Rizal menjelaskan, Smelter Merah Putih Ceria dibangun oleh PMDN murni yang dimiliki dan dikelola oleh putra daerah dengan pendanaan oleh sindikasi perbankan nasional yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk, serta Bank SulselBar dan BJB.

"Smelter Merah Putih ini menjadi komitmen Ceria untuk melaksanakan program hilirisasi pemerintah untuk memberikan nilai tambah lebih di dalam negeri sebagaimana di amanatkan di Asta Cita ke 5 dan 6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu melanjutkan program hilirisasi dan pertumbuhan, pemerataan ekonomi, pemberantasan kemiskinan untuk menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Rizal menjelaskan, niatan Ceria yang dimotori oleh putra-putri terbaik untuk membangun industri yang berbasis hilirisasi itu melewati perjuangan yang tidak mudah.

Dimulai dengan Ground Breaking pembangunan smelter di pertengahan kuartal empat tahun 2019, kemudian mendapatkan pendanaan di akhir triwulan I 2022 oleh sindikasi perbankan nasional, dan kini berpacu mencapai target penyelesaian pembangunan smelter menjelang akhir kuartal pertama tahun 2025.

"Perjalanan kami masih panjang, untuk itu dukungan pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten, dan tentunya masyarakat lingkar tambang sangat kami harapkan," pungkas Rizal. (Mir/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik