Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INDUSTRI nikel di Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjalankan transisi energi guna mencapai target Net Zero Emmission (NZE) 2060. Hal itu sejalan dengan program hilirisasi komoditas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai Proyek Strategis Nasonal (PSN) di hilirisasi nikel, PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) yang sedang dalam tahap akhir pembangunan smelter Merah Putih berkomitmen dan mendukung penuh program pemerintah tersebut. Karena itu, Ceria Group telah menetapkan pengggunaan energi hijau di seluruh rantai industrinya.
Salah satu sumber energi hijau yang siap menyuplai smelter Merah Putih Ceria Group ialah Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara II-60 MW. Salah satu kapal pembangkit tersebut telah bersandar di Terminal Khusus (Tersus) Wolo milik Ceria Group di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sejak Minggu, 20 Oktober 2024. Sedangkan BMPP kedua akan menyusul kemudian.
BMPP Nusantara II-60MW merupakan salah satu amanat yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang telah dicanangkan pemerintah, tercakup dalam 1 rangkaian BMPP yang terdiri dari 2 unit BMPP 60 MW.
BMPP Nusantara II menggunakan 100% bahan bakar gas dengan kapasitas 60 MW, memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, dan tinggi 6,5 meter yang dikembangkan oleh PT PAL Indonesia dan PT Indonesia Power. Kapal itu dirancang dengan desain yang efisien dan kompleksitas teknologi yang canggih, ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF, yang dapat beroperasi dengan diesel dan LNG sehingga sejalan dengan komitmen Ceria terhadap transisi menuju energi bersih.
CEO Ceria Group Derian Sakmiwata menyatakan, kedatangan BMPP yang akan dioperasikan di area Terminal Khusus (Tersus) Wolo semakin memperkuat ketahanan pasokan energi untuk pengoperasian Smelter Merah Putih Ceria yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
"Kedatangan BMPP ini merupakan langkah strategis Ceria Group dalam memastikan Smelter Merah Putih dapat beroperasi secara optimal dan berkelanjutan dengan sumber energi yang andal dan ramah lingkungan," jelasnya, Selasa (22/10).
Menurut Derian, fasilitas pembangkit listrik terapung ini didukung dengan infrastruktur Jetty Wolo dan fasilitas pendukung lainnya yang dibangun oleh PT PLN Indonesia Power (IP). Fasilitas ini dirancang untuk berfungsi maksimal dalam memenuhi kebutuhan listrik saat ini, sehingga mendukung operasional smelter di masa depan.
"BMPP ini akan terhubung langsung dengan Gardu Induk Smelter PLN Kolaka, sehingga keandalan pasokan listrik ke Smelter Ceria dapat terus terjaga," tambahnya.
Sejak tahun 2018, PT PLN telah menjadi mitra strategis Ceria Group dalam penyediaan pasokan energi bersih dan ramah lingkungan bagi Smelter Merah Putih.
Hingga saat ini, PLN berhasil memasok listrik sebesar 100 MVA, dengan target peningkatan kapasitas hingga 414 MVA atau 352 MW dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL). Dukungan PLN juga mencakup penyediaan layanan Renewable Energy Certificate (REC), yang memungkinkan Ceria mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Kedatangan BMPP ini kata Derian, menjadi bukti konkret bahwa Ceria Group terus bergerak maju dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih hijau.
"Sumber energi utama yang digunakan oleh Ceria Group berasal dari pembangkit listrik tenaga air, angin, dan mesin gas, yang sejalan dengan visi perusahaan untuk mengutamakan keberlanjutan serta energi bersih dalam setiap operasionalnya," pungkas Derian. (E-2)
DI tengah gemuruh industri nikel global, PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale) berdiri sebagai pelopor hilirisasi nikel di Indonesia.
Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) mengusulkan kepada pemerintah untuk menunda pemberlakuan kenaikan royalti nikel.
Pemerintah terus mendorong program hilirisasi nikel sebagai bagian dari strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita.
Hasil audit BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara, progres pembangunan Smelter PT Ceria Nugraha Indotama telah mencapai 97,05%.
Kebijakan hilirisasi pertambangan mineral yang dilakukan Indonesia ternyata menjadi inspirasi bagi sejumlah negara berkembang di Asia dan Afrika.
Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor mineĀral memberikan kontribusi terbesar terhadap investasi hilirisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved