Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pasar Saham Asia-Pasifik Menguat Setelah Donald Trump Paparkan Agenda Pro-Bisnis untuk Periode Kedua

Thalatie K Yani
21/1/2025 08:27
Pasar Saham Asia-Pasifik Menguat Setelah Donald Trump Paparkan Agenda Pro-Bisnis untuk Periode Kedua
Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan kenaikan setelah Presiden Donald Trump menyampaikan agenda pro-bisnis untuk masa jabatan keduanya.(AFP)

PASAR saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami kenaikan setelah Presiden Donald Trump memaparkan agenda pro-bisnis untuk masa jabatan keduanya di Gedung Putih dan tidak memberlakukan tarif perdagangan baru pada hari pertamanya menjabat.  

Dalam pidato pelantikannya, Trump berjanji untuk membawa Amerika Serikat menuju "zaman keemasan" yang baru.  

Trump menjanjikan agenda ambisius, termasuk reformasi perdagangan, pemotongan pajak, dan pengurangan regulasi pemerintah, yang berpotensi meningkatkan keuntungan perusahaan.  

Namun, beberapa ekonom memperingatkan langkah-langkah tersebut juga dapat meningkatkan inflasi, yang pada akhirnya dapat memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.  

Pada perdagangan pagi, indeks Nikkei 225 Jepang naik sekitar 0,4%, Kospi Korea Selatan meningkat 0,6%, dan saham di ASX 200 Australia naik sekitar 1%.  

Sementara itu, dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, termasuk pound sterling dan euro.  

Pasar AS ditutup pada Senin karena libur Hari Martin Luther King Jr.  

Selama kampanye pemilu, Trump menjanjikan tarif sebesar 10% untuk semua impor ke AS dan pajak impor sebesar 60% terhadap produk China, sementara produk dari Kanada dan Meksiko akan dikenai tarif sebesar 25%.  

Trump mengatakan tarif akan membuat warga Amerika lebih kaya, meskipun para kritikus berpendapat bahwa biaya tersebut kemungkinan besar akan dibebankan kepada konsumen.  

Presiden juga menyatakan akan membentuk "Layanan Pendapatan Eksternal" (External Revenue Service) untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan dari sumber luar negeri.   (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik