Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Meski Surplus Dagang Turun, Ketahanan Ekonomi Indonesia tetap Baik

M Ilham Ramadhan Avisena
16/1/2025 10:35
Meski Surplus Dagang Turun, Ketahanan Ekonomi Indonesia tetap Baik
Ilustrasi(Antara)

Aktivitas perdagangan Indonesia pada 2024 kembali mencatatkan surplus, melanjutkan tren positif selama lima tahun berturut-turut. Namun, surplus perdagangan pada 2024 hanya US$31,04 miliar, lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2023 sebesar US$36,89 miliar. 

Kendati nilai surplus perdagangan mengalami penurunan, dari sisi volume perdagangan, baik ekspor maupun impor, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Itu mencerminkan cukup kuatnya dampak moderasi harga komoditas global sepanjang tahun 2024. 

“Surplus perdagangan yang kita capai untuk tahun kelima ini mencerminkan ketahanan yang baik dari perekonomian Indonesia. Penurunan nilai surplus teru-tama disebabkan oleh tren moderasi harga komoditas global pada tahun 2024” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu dikutip dari siaran pers, Kamis (16/1)

Ekspor Indonesia pada tahun 2024 juga mencatatkan kinerja positif. Total nilai ekspor ter-catat mencapai US$264,70 miliar, meningkat sebesar 2,29% dibandingkan tahun 2023. Selain itu, volume ekspor juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,37% (yoy). 

Peningkatan kinerja ekspor tersebut utamanya didorong oleh ekspor nonmigas, khususnya dari sektor industri pengolahan, yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 74,25% terhadap total ekspor tahun 2024. Besarnya kontribusi industri pengolahan ini mencerminkan geliat positif industri manufaktur. 

Sementara itu, komoditas ekspor unggulan sepanjang tahun 2024 didominasi oleh Bahan bakar mineral (HS27), Lemak dan minyak nabati (HS15), dan Besi dan baja (HS72), dengan share masing masing sebesar 15,94%, 10,78% dan 10,37% terhadap total ekspor nonmigas Indonesian. Kemudian, Tiongkok masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia dengan share 26,40%, diikuti Amerika Serikat dan Jepang masing-masing dengan share 11,22% dan 6,59%. 

Sejalan dengan aktivitas ekspor, kinerja impor Indonesia tahun 2024 juga tercatat mengalami peningkatan baik secara nilai (11,07% yoy) maupun volume (3,37% yoy). Nilai impor Indonesia tahun 2024 tercatat sebesar US$233,66 miliar, utamanya disumbang oleh impor bahan baku/penolong dan barang modal dengan kontribusi sebesar 90,28% dari total impor sepanjang tahun 2024. 

Tingginya kotribusi impor baku/penolong dan barang modal juga sejalan dengan aktivitas ekspor yang menunjukkan menunjukkan peningkatan pada sektor industri pengolahan. Hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur dalam negeri yang cukup terjaga di sepanjang tahun 2024. Adapun menurut komoditas, impor mesin/perlengkapan elektrik dan mesin/peralatan mekanis tercatat tumbuh, sedangkan komoditas besi dan baja tercatat men-galami kontraksi. 

Tren positif neraca perdagangan yang berlanjut sepanjang tahun 2024 menjadi kabar baik di awal tahun ini, mencerminkan perekonomian Indonesia yang tetap solid. Capaian ini juga memperkuat optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dapat tercapai pada tahun 2024. 

“Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong keberlanjutan hilirisasi sumber daya alam, meningkatkan daya saing produk ekspor nasional, serta memperluas diversifikasi mitra dagang utama. Langkah-langkah ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan dan ketidakpastian global yang semakin kompleks,” pungkas Febrio. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya