Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Transformasi Jadi Kunci Sukses Merek Bisa Bertahan Lama

Budi Ernanto
12/1/2025 21:47
Transformasi Jadi Kunci Sukses Merek Bisa Bertahan Lama
Ilustrasi.(MI/USMAN ISKANDAR)

STRATEGI marketing sebuah merek atau brand dikatakan sukses, jika mereka diingat oleh konsumen setiap hari. The next level-nya, bila brand sudah menjadi top of mind, maka mereka telah mencapai tahap legendaris.

Apa yang ada di kepala kita ketika haus dan ingin minum teh dingin? Sebagian besar pasti langsung teringan botol warna orange: Teh Botol Sosro. Lalu jika kita lapar ingin makan sejenis mie, hampir pasti rakyat Indonesia akan meningat Indomie, meskipun banyak merek mie sejenis di pasaran. Atau kalau kita ingin menggambar dan mencari spidol, hanya satu memori di benak kita: Snowman. Itulah tiga dari beberapa brand legend di Indonesia yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan bertahan hingga kini.

Dari sejumlah literatur dijelaskan, sebuah produk akan diingat dan menjadi identitas suatu kelompok, setidaknya bila memenuhi tiga unsur. Pertama, ada nilai tertentu yang disampaikan. Biasanya mereka mewakili kegelisahan konsumen, atau menjadi bagian dari kehidupan konsumen. Nilai dapat berupa kampanye keberlanjutan lingkungan, persahabatan, kekeluargaan, hingga tanggung jawab sosial. Sebuah merek yang masuk kategori ini, akan dianggap berada pada kelas yang berbeda. Kedua, produk menjadi bagian dari kehidupan konsumen sehari-hari. Terutama bagi anak-anak dan ibu rumah tangga, yang kerap memiliki pengalaman unik dengan lingkungannya.

Pada usia anak, terutama di sekolah, sebagian besar kita masih ingat buku dan alat tulis yang kita pakai di bangku sekolah dasar. Sementara bagi ibu-ibu rumah tangga, produk makanan dan perlengkapan rumah akan selalu menjadi yang paling diingat. “Bahkan merek-nya pun saya ingat (saat di sekolah), salah satunya Snowman kalau pakai spidol. Lalu kini sebagai ibu rumah tangga, ya Indomie dan Teh Botol kalau ada acara-acara di rumah. Ada juga beberapa yang lain, seperti Tjap Lang, Kaki Tiga, dan lainnya, ujar Enny Dwi Lestari, guru SMA di Kota Demak, Jawa Tengah, belum lama ini.

Ketiga, tidak takut perubahan, bahkan bertransformasi. Brand akan selalu relevan dengan market, bila mereka mampu membaca dan beradaptasi dengan kebutuhan konsumen yang dinamis. Termasuk inovasi produk, pelayanan pelanggan, atau teknologi. Dari tiga brand itu, jika ditarik benang merahnya, semua bermula dari produk kelas UMKM (rakyat biasa)—seiring waktu berjalan, produk-produk tersebut berhasil naik kelas. Indomie misalnya, dulu kental dengan label “makanan anak kos”, tapi kini punya varian premium seperti “Indomie Real Meat”. Teh Sosro awalnya hanya teh seduh, tapi sekarang varian “Teh Botol” menjadi produk primadona di banyak negara.

Snowman? Dulu hanya dikenal sebagai “spidol Guru” di ruang kelas. Tapi kini memiliki tampilan premium dengan perlindungan terhadap produk palsu. “Dulu saya lihat Snowman biasa saja, sekarang kok lebih modern ya? Body-nya pearl dan ada efek metalik”, kata Rian, salah satu pengguna di media sosial. “Indomie juga makin kuat di market, karena rasa-nya yang khas. Kayaknya susah menemukan rasa Mie Goreng ala Indomie di brand yang lain”, tulis Adjie Pangestu di kolom komentar Instagram.

Dari pengalaman brand-brand legendaris di Indonesia tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebuah produk mungkin awalnya dianggap biasa saja. Namun mereka yang konsisten menjaga kualitas, nilai dan mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen-lah yang akhirnya bertahan. Sebagaimana kutipan pakar marketing dunia, John Caples, yang menjadi headlines sepanjang masa. “They Laughed When I Sat Down At the Piano But When I Started to Play!”. Narasi tersebut langsung viral di zamannya, dan mengangkat brand sekolah musik yang awalnya dipandang biasa-biasa saja. Dengan kata lain, tak selalu yang awalnya biasa saja, tak akan kemana-mana. Pengalaman Indomie, Sosro dan Snowman setidaknya membuktikan itu. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya