Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BI: Utang Luar Negeri RI pada Oktober 2024 Turun Jadi Rp6.789 T

Insi Nantika Jelita
16/12/2024 11:23
BI: Utang Luar Negeri RI pada Oktober 2024 Turun Jadi Rp6.789 T
Ilustrasi(Dok BI)

DIREKTUR Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2024 menurun. Pada periode tersebut, ULN Indonesia sebesar US$423,4 miliar atau senilai Rp6.789 triliun (kurs Rp16.034), menyusut dibandingkan posisi ULN pada September 2024 yang mencapai 428,5 miliar atau sebesar Rp6.870 triliun.
 
"Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 7,7% (yoy), menurun dibandingkan 8,5% pada September 2024," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (16/12).

Denny menuturkan penurunan tersebut bersumber dari ULN sektor publik atau pemerintah dan swasta. Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$201,1 miliar, turun dibandingkan  bulan sebelumnya yang senilai US$204,1 miliar. Secara tahunan, lanjutnya, ULN pemerintah mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,6% (yoy). 

"Penurunan posisi ULN pemerintah bersumber dari turunnya posisi pinjaman dan surat utang," katanya.  

Berdasarkan sektor ekonomi, Denny menyebut ULN pemerintah dimanfaatkan untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan presentase 21,0% dari total ULN pemerintah. Lalu, berasal dari kegiatan administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan presentase 19,1%, jasa pendidikan dengan porsi pemakaian 16,8%, konstruksi dengan 13,5%, serta 9,1% dari jasa keuangan dan asuransi.

"Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," tegas Denny. 

Untuk ULN swasta juga tercatat menurun. Pada Oktober 2024, posisi ULN swasta sebesar US$195,1 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada September 2024 yang senilai US$196,7 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy). 

Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perusahaan lembaga keuangan (financial corporations) dan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,1% (yoy) dan 0,9% (yoy). 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,3% dari total ULN swasta. ULN swasta didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,0% terhadap total ULN swasta

Secara keseluruhan Denny menuturkan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang turun menjadi 30,4% pada Oktober 2024 dari 31,1% pada September 2024.

"Serta, didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,5% dari total ULN," imbuhnya. 

Pemerintah, ungkapnya, terus berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden dan akuntabel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal. Sebagai salah satu instrumen pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), pemanfaatan ULN akan terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya