Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), penyedia teknologi dan layanan pelumas terkemuka, mempertegas komitmen dan dukungannya di Pameran Manufacturing Indonesia Series, JI Expo, Kemayoran, Jakarta, pada 4-7 Desember 2024. ExxonMobil memperkenalkan rangkaian produk pelumas inovatif khusus untuk industri manufaktur yang dapat memberikan perlindungan serta membantu kinerja mesin tetap presisi dan efisien.
Berdasarkan data Purchasing Managers Index (PMI) dari S&P Global pada November 2024, sektor manufaktur Indonesia meningkat 0,4 poin menjadi 49,6 dibandingkan dengan Oktober lalu. Namun demikian, angka tersebut masih berada di bawah ambang batas 50,0 poin. Hal ini menjelaskan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut sejak Juli hingga November 2024. Kondisi ini menjadi tantangan Bersama karena beberapa faktor, yaitu lemahnya permintaan domestik, kenaikan harga bahan baku, serta persaingan dengan produk impor yang semakin menekan produk dalam negeri.
Melihat tantangan ini, Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Syah Reza menjelaskan pihaknya menyadari betul tantangan di sektor manufaktur Indonesia. "Ini menjadi peluang bagi kami untuk memberikan solusi holistik untuk menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, ExxonMobil hadir di pameran Manufacturing Indonesia Series dengan solusi pelumas berkualitas tinggi serta layanan ahli untuk memberikan pelayanan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas di industri manufaktur. Hal ini juga bentuk komitmen kami untuk menjadi mitra strategis bagi para pelaku di industri manufaktur Indonesia."
Syah Reza menambahkan, ExxonMobil turut menjalin kerja sama dengan para pemimpin industri untuk menyediakan solusi pelumasan yang sesuai dengan kebutuhan mesin dan teknologi terbaru. Dalam pameran ini, ExxonMobil hadir memamerkan rangkaian produk pelumas industri seperti pelumas slideway, pelumas hidrolik, pelumas spindel, dan cutting oil yang sudah disetujui oleh produsen mesin kelas dunia seperti Haas Automation, ENGEL, dan Sumitomo.
Produk-produk tersebut antara lain Mobil Vactra Oil Numbered Series, yakni pelumas slideway (lincir) premium yang khusus dirancang untuk memenuhi persyaratan akurasi, daya pisah pelumas dengan water soluble cutting fluid (coolant), dan perlindungan komponen alat mesin presisi. Mobilcut Series ialah rangkaian water soluble cutting fluid yang dapat dicampur air. Produk ini dirancang untuk bekerja pada berbagai tingkatan kesadahan air serta menawarkan potensi pembusaan rendah dan perlindungan korosi jangka panjang untuk peralatan komponen mesin dan benda kerja.
Mobil DTE 10 Excel Series ialah rangkaian pelumas hidrolik yang dirancang untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan efisiensi energi hingga 6%. Formula inovatifnya membantu memperpanjang masa pakai pelumas dan peralatan, serta mengurangi downtime.
Selain itu, ada Mobil SHC Cibus Series, yakni pelumas sintetik high-performance untuk mesin hidrolik, kompresor, dan roda gigi yang memberikan perlindungan peralatan luar biasa, serta peningkatan masa pakai pelumas pada industri pengolahan dan pengemasan makanan dan minuman. Untuk gemuk industri, EMLI menghadirkan Mobilgrease XHP 222 merupakan gemuk litium kompleks yang dapat digunakan di berbagai industri seperti, otomotif, konstruksi, dan perkapalan. Gemuk ini dirancang untuk melampaui produk gemuk konvensional dengan menerapkan teknologi litium kompleks yang canggih dan eksklusif.
Syah Reza juga menambahkan ExxonMobil siap membantu pelanggan untuk memecahkan masalah apabila ada keluhan dalam kinerja mesin dengan layanan manajemen pelumasan dan dukungan tim ahli kelas dunia di Indonesia untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional seperti layanan komprehensif MachineXT, yaitu manajemen pelumas menyeluruh seperti layanan pembersihan, inspeksi ahli, dan teknologi filtrasi canggih, termasuk Oil Filtration System, Coolant Sump Cleaner, dan Tramp Oil Separator.
ExxonMobil juga menawarkan layanan Mobil Lubricant Analysis yang menyediakan pemantauan dan analisis pelumas secara akurat serta dukungan tim ahli kelas dunia di Indonesia untuk meningkatkan keandalan operasional. Selain itu, ada layanan Mobil Grease Analysis yang memberikan pemantauan analisis gemuk untuk meningkatkan produktivitas bisnis.
Kolaborasi pelumas dan layanan ExxonMobil telah terbukti meningkatkan efisiensi mesin di salah satu pabrik spare part otomotif di Jawa Barat. Penggunaan Mobil Vactra Series No. 2 membantu perusahaan meningkatkan penghematan biaya perawatan sebesar US$5.000 per tahun.
Melalui rangkaian layanan dan solusi pelumasan ini, ExxonMobil berharap mampu menyediakan solusi pelumasan yang menjawab tantangan operasional, memberikan penghematan energi, memperkuat kinerja keuangan, dan efisiensi dalam kegiatan operasi untuk industri manufaktur di Indonesia. (RO/Z-2)
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Selama ini, industri tekstil dalam negeri telah menyepakati skema nontarif dengan memprioritaskan penyerapan produksi lokal, dan hanya mengimpor sesuai kebutuhan.
IHGMA mendorong profesionalisme para GM hotel dengan memperkuat literasi digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Pameran ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri manufaktur, logistik, pengemasan, dan percetakan guna memperkenalkan inovasi, memperluas jaringan bisnis.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 masih berada di jalur ekspansi. IKI pada Mei ini tercatat di level 52,11 poin.
Dalam rilisnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) periode tersebut sebesar 17,50%.
KEMENTERIAN Perindustrian mengungkapkan kepercayaan industri mengalami penurunan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia maupun domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved