Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luhut Khawatir Efek Trump Bikin Rupiah Melemah 

Insi Nantika Jelita
02/12/2024 11:31
Luhut Khawatir Efek Trump Bikin Rupiah Melemah 
Bursa Efek(Dok.MI)

 

KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kekhawatiran terhadap pelemahan nilai tukar rupiah akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump kembali terpilih sebagian Presiden AS. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/11), Rupiah melemah berada di posisi Rp15.850 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Kita melihat dampak masa jabatan Presiden Trump kedua kali ini. Kita takut nih dolar AS tambah kuat, dan akan kena ke rupiah kita," ungkap Luhut dalam diskusi Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Senin (2/12).

Luhut menuturkan kebijakan proteksionisme Trump akan memperlambat ekonomi global. Pengenaan tarif yang tinggi pada barang-barang yang masuk ke Amerika Serikat akan berisiko memunculkan perang dagang, utamanya dengan Tiongkok. Hal ini pun akan mempengaruhi dolar AS terhadap mata uang lainnya. 

"Ekonomi Amerika itu sangat besar berpengaruh ke kita. Kita harus persiapkan itu. Kita akan lihat mana tarif (tinggi) yang akan dikenakan," ujarnya. 

Ketua DEN itu menambahkan kekhawatiran pelaku pasar akan semakin besar karena adanya janji pemangkasan anggaran belanja negara AS secara jumbo hingga US$2 triliun atau Rp31.807 triliun (kurs Rp15.903). Rencana itu diungkapkan konglomerat sekaligus pendiri Tesla, Elon Musk. Elon akan memimpin kementerian baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency AS.

"Saya lihat Menteri Efisiensi-nya itu, Elon Musk, saya kenal baik juga, pasti akan melakukan efisiensi (anggaran). Mereka akan cut (potong) budget sampai US$2 triliun Artinya apa? Akan banyak efisiensi di dia," tutur Luhut. 

Ia menegaskan pemerintah perlu mengantisipasi dampak terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia ke depannya. Luhut mengaku meminta penjelasan langsung dari investor sekaligus pendiri perusahaan modal ventura AS, Ruchir Sharma, mengenai perkembangan situasi di AS dan Tiongkok. 

"Kita minta briefing dari Ruchir Sharma. Apa sih yang akan terjadi di Amerika? Kira-kira kebijakan Trump ini gimana ke depannya. Supaya kita juga bisa menyesuaikan dengan masalah itu," pungkasnya.  (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya