Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
EKONOM senior Ryan Kiryanto menilai pendanaan atau investasi untuk perusahaan migas sekelas Pertamina merupakan hal yang penting dalam kerangka pengembangan bisnis.
Sebab, dengan investasi itulah, Pertamina berkembang menjadi besar. Apalagi, dalam pendanaan atau investasi tersebut, Pertamina tetap berdasarkan pada prinsip good corporate governance (GCG) dan standar praktis yang berlaku.
”Kebutuhan investasi tiap tahun itu penting dalam kerangka pengembangan bisnis atau business growth untuk peningkatan kinerja. Itu dogmanya. Jadi kalau Pertamina menuju kesana, itu betul. Apalagi Pertamina menjalankan dengan GCG, itu sudah given. Mutlak,” kata Ryan, di Jakarta, Rabu (27/11).
Yang penting, imbuh Ryan, tujuan pengembangan investasi sesuai dengan kebutuhan. Seperti membeli mesin produksi baru, dan lain-lain, yang hasilnya akan dituai pada tahun-tahun berikutnya. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan nilai bisnis, peningkatan omzet, serta nilai aset.
Makanya, jelas Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) tersebut, jika Pertamina memiliki rencana investasi, BUMN tersebut sedang mengarah menjadi lebih baik.
“Sebaliknya, jika ada BUMN yang tidak pernah investasi, atau investasinya lebih kecil, justru salah. Bukannya mau maju, tapi mundur. Di saat berbagai perusahaan agresif belanja investasi, lha ini kok malah pelit. Bahaya itu,” kata Ryan lagi.
Dia juga menegaskan investasi tidak bisa dimaknai hanya sebagai utang semata jika dikelola untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis dan profit. Sebab, dengan investasi, akan searah dengan peningkatan produktivitas, mempermudah cara kerja dan ujungnya adalah profit. “Uang yang dibelanjakan untuk investasi mesin-mesin itu, akan kembali tiap tahun dan meningkat gitu,” ujar dia.
Apalagi, kata Ryan, selama ini Pertamina selalu berkontribusi sangat besar kepada negara. Pada 2023 saja misalnya, BUMN ini mampu menyumbang bagi penerimaan negara yang mencapai Rp304,7 triliun.
Bahkan, melalui pendanaan tersebut, Pertamina mampu untuk terus bertumbuh, yang tercermin dari peningkatan nilai aset perusahaan yang meningkat dari US$51,2 miliar pada 2017 menjadi US$91,1 miliar pada 2023, atau naik sekitar US$39,9 miliar.
Selama periode yang sama, Pertamina juga mampu meningkatkan pendapatan usaha dari US$42,9 miliar pada 2017 menjadi US$75,8 miliar, atau meningkat 76.7%.
”Ini kan menunjukkan bahwa sudah berjalan dengan baik. Kan itu alat ukurnya. Misalnya begini, dalam tempo 10 tahun investasi tersebut sudah berlipat-lipat hasilnya. Itulah hasilnya, itulah yang disebut good investment. Prinsipnya gini, Pertamina keluar Rp1 tetapi dapatnya Rp3. Itu matematikanya gitu. Itu namanya good investment,” kata Ryan.
Sebaliknya, jika investasinya Rp3 tetapi hanya menghasilkan Rp1, Ryan menyebut sebagai bad investment. ”Dan yang dilakukan Pertamina jelas good investment,” imbuhnya.
Maka, pentingnya melakukan GCG dalam menerima dan mengelola investasi dan sebelum memutuskan sudah memiliki kajian dan riset yang baik sehingga bisa menghasilkan good investment.
Apalagi, kata dia, Pertamina saat ini juga diminta mendukung target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) yang harus dipercepat, sehingga membutuhkan investasi untuk mengadakan energi baru terbarukan dan mengakhiri penggunaan energi fosil. (N-2)
Pelatihan difokuskan pada aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) untuk memastikan seluruh operator dan pengawas SPBU memiliki kapasitas memadai dalam menjaga keselamatan.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
PT Pertamina Patra Niaga mengundi pemenang program tahunan MyPertamina Tebar Hadiah (MTH) 2025 periode I, di SPBU, Cirebon, Jabar, Minggu (20/7).
PERTAMINA menyiapkan 78 mobil tangki alih suplai pengangkut BBM yang dikerahkan ke wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, pasca penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir, Banyuwangi.
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Fuel Terminal (FT) Cikampek melakukan Sosialisasi dan Pengembangan Bank Sampah di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved