Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Didukung Sektor Prioritas, Investasi Indonesia Diprediksi Meningkat 5 Tahun ke Depan

Naufal Zuhdi
23/11/2024 14:50
Didukung Sektor Prioritas, Investasi Indonesia Diprediksi Meningkat 5 Tahun ke Depan
Ilustrasi(Antara)

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal memprediksi bahwa adanya peningkatan investasi di sektor-sektor prioritas pemerintahan baru.

"Pertanian, perumahan, itu berarti meningkatkan investasi di jasa konsumsi dan juga perumahan. Hilirisasi, kalau masih berlanjut berarti di sektor pertambangan (meningkat) dan juga turunannya di logam dasar. Jadi, di sektor-sektor ini kita predisikan investasinya akan meningkat di tahun depan," kata Faisal dalam acara CoRE Economic Outlook 2025 di Jakarta, Sabtu (23/11).

Investasi di sektor perumahan, sambung Faisal, yang sempat stagnan pada 2023 lalu diperkirakan akan meningkat pada tahun depan. Hal itu bisa terjadi karena pemerintahan baru memiliki program 3 juta rumah.

Faisal menyatakan, meski dalam 5 tahun ke depan investasi berpotensi meningkat, di 2025 peningkatan diperkirakan masih belum terlalu signifikan.

"Karena ada beberapa faktor, yang pertama adalah permintaan domestik yang masih lemah tadi, konsumsi rumah tangga. Yang kedua ketidakpastian global, terutama perkembangan terbaru di Amerika. Lalu yang juga mempengaruhi adalah konsolidasi kelembagaan pemerintah yang baru," ungkap Faisal.

Lebih lanjut, Faisal menyampaikan bahwa salah satu hambatan Indonesia memperoleh investasi adalah Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Malaysia maupun Filipina.

"ICOR yang tinggi artinya tidak efisien. Daya dorong terhadap output atau PDB-nya itu berarti lebih rendah. Kita bisa melihat kita jauh lebih tinggi dibandingkan Filipina dan Malaysia. Dan salah satu kalau kita lihat strukturnya kita (Indonesia) investasi lebih banyak di bangunan daripada di mesin dan perlengkapan. Jadi rata-rata negara industri itu struktur investasinya lebih banyak di mesin dan perlengkapan. Jadi kalau pemerintah serius untuk melakukan industrialisasi, semestinya struktur ini akan berubah di mana mesin dan perlengkapan proporsinya akan naik," tandasnya. (Z-11))



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya