Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Indonesia memantapkan visinya untuk menjadi negara maju pada 2045. Niat itu dituangkan melalui Undang Undang 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy mengungkapkan, UU tersebut menjadi sarana sekaligus pedoman bagi Indonesia untuk melangkah dalam 20 tahun mendatang.
"Sebagai upaya mencapai cita-cita Indonesia merdeka 100 tahun yang akan datang, dalam RPJPN 2025-2045 telah ditetapkan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan dengan lima sasaran visi," kata dia dalam Sosialisasi UU 59/2024 di kantornya, Jakarta, Selasa (19/11).
Sasaran pertama ialah pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara maju dan masuk dalam lima besar ekonomi dunia. Itu dapat tercapai dengan mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) industri manufaktur dan PDB industri kemaritiman.
Sasaran kedua yaitu penurunan angka kemiskinan ke kisaran 0,5%-0,8%. Itu dilakukan seiring dengan upaya mempersempit ketimpangan pendapatan kelompok dan antarwilayah. Sasaran ketiga yakni peran dan pengaruh Indonesia pada dunia internasional meningkat dan diukur dengan Global Power Index di peringkat 15 dunia.
Sasaran keempat, meningkatnya daya saing manusia yang diukur dengan peningkatan indeks modal manusia menjadi 0,73 pada 2045. Sedangkan sasaran kelima ialah menurunkan intensitas emisi gas rumah kaca menurun menuju net zero emission (NZE).
"Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus melakukan transformasi dan menyeluruh dan tidak hanya bekerja secara business as usual. Upaya pemmbanugnan harus konkret, interaktif, serta koheren antarsektor," tutur Rachmat.
Dia juga mengungkapkan sejumlah tantangan domestik yang masih mengintai dan berpeluang menghambat pencapaian visi 2045. Salah satunya ialah stagnansi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% dalam dua dekade terakhir.
Hal itu memperlebar kemungkinan Indonesia terjebak dalam status negara berpendapatan menengah. Karenanya, sasaran untuk meningkatkan PDB menjadi relevan.
Tantangan lainnya ialah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, ditandai oleh Indeks Modal Manusia yang baru mencapai 0,54%. Belum lagi skor PISA Indonesia yang masih jauh tertinggal dibanding rerata negara-negara anggota OECD.
Hal lain, kata Rachmat, ialah masih adanya permasalahan tengkes (stunting), kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi, hingga masih perlunya upaya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. (Z-11)
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga senjata untuk atasi kemiskinan dan mencapai visi Indonesia Emas.
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jawa Timur yang bermukim di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan hasil survei pada karyawan terpilih serta presentasi direksi.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Kesiapan SDM menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing industri manufaktur Indonesia khususnya di tengah dinamika global yang tak menentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved