Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PENGELOLAAN limbah bahan beracun dan berbahaya atau B3 terus digenjot guna mewujudkan net zero emissions (NZE) dan keberlanjutan lingkungan.
Kesadaran industri akan pentingnya dekarbonisasi meningkat seiring terganggunya kegiatan produksi akibat bencana lingkungan yang disebabkan perubahan iklim.
PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk melakukan upaya dekarbonisasi dan manajemen pengelolaan limbah.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga, Maya Kusmaya dan President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida serta disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan pada Jumat (11/1) di Jakarta.
Kemitraan ini tidak hanya mencakup aspek bisnis, tetapi juga berfokus pada pengembangan layanan strategis, termasuk transfer pengetahuan, pemanfaatan aset bersama, serta layanan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan.
“Kami melihat pengelolaan limbah B3 sebagai tanggung jawab besar yang memerlukan kolaborasi strategis. Dengan dukungan PT PPLI, kami berharap dapat memenuhi standar lingkungan yang ketat dan meningkatkan pelayanan untuk industri pengelola limbah, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Riva.
Adapun Yoshiaki Chida, menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan ini akan semakin memperkuat peran PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia.
“Dengan pengalaman luas kami dalam pengelolaan limbah serta izin lengkap, PPLI mampu menyediakan layanan pengolahan limbah yang komprehensif dan tepat waktu. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa dampak signifikan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah nasional dan memperkuat keberlanjutan lingkungan,” tandas Yoshiaki. (Alb/P-3)
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Melalui Midea Blue Wave, Midea menegaskan bahwa bisnis yang berkelanjutan adalah bisnis yang peduli pada lingkungan dan komunitas.
Proyek yang dijalankan sejak 2022 ini berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 110 ton CO2e di area Cakung saja dengan capaian 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse.
MEMPERINGATI Lingkungan Hidup Sedunia 5 Mei 2025, PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Jejak Keberlanjutan untuk meningkatkan literasi para Perwira Pekerja Pertamina tentang keberlanjutan (sustainability).
Teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) menjadi penting di masa ini karena dapat mendukung pengurangan emisi pada berbagai sektor industri.
Hanya dengan mengganti truk pengangkut berbahan bakar solar ke kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca bisa ditekan hingga 4.000 ton per tahun.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved