Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didin S Damanhuri menyampaikan selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) penurunan angka kemiskinan terbilang minim yakni hanya 1,37 juta orang. Indef mencatat angka kemiskinan di 2014 sebesar 10,96% atau menjadi 27,73 juta penduduk. Lalu, angka tersebut berkurang tipis menjadi 9,57% atau sebanyak 26,36 juta di 2022.
"Jadi, penurunan angka kemiskinan sangat kecil hanya berkurang 1,37 juta," ujar Didin dalam Seminar Nasional Evaluasi 1 Dekade Pemerintahan Jokowi secara daring, Kamis (3/10).
Baca juga : 10 Tahun Jokowi Gagal Turunkan Tingkat Kemiskinan sesuai Target
Selain itu, Didin juga menyampaikan Jokowi gagal menurunkan tingkat kemiskinan sesuai target yang dipatok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Angka kemiskinan ditargetkan turun menjadi 10% pada 2015, namun realisasinya mencapai 11,1%. Pada 2016, target angka kemiskinan dipatok menjadi 9,5%, tetapi realisasinya meleset dari target yakni 10,7%. Pada 2017, penurunan angka kemiskinan juga tidak mencapai target RPJMN yang dipatok 9% dengan realisasi sebesar 10,12%.
Baca juga : Angka Kemiskinan di Kota Sukabumi Cenderung Turun Pascapandemi Covid-19
Kemudian, tahun berikutnya pemerintah hanya mampu menekan angka kemiskinan di level 9,66%, gagal mencapai target yang sebesar 8%. Pada 2019, pemerintahan Jokowi hanya mampu menekan angka kemiskinan di level 9,22%, tidak mencapai target yang sebesar 7,5%.
Periode kedua kepemimpinan Jokowi juga gagal menurunkan angka kemiskinan sesuai target. Pada RPJMN 2020-2024 target yang dipasang pada kisaran 6,5%, namun angka kemiskinan masih di kisaran 9% hingga pertengahan 2024.
"Jadi, tidak ada target RPJMN yang tercapai. Dalam beberapa tahun berakhir, realisasinya semakin jauh dari target RPJMN," jelas salah satu pendiri Indef itu. (H-3)
Dukungan yang kuat dari rakyat pada kepemimpinan Prabowo dapat dilihat dari hasil approval rating 100 hari kerja Kabinet Merah Putih yang angkanya begitu besar mencapai 80,9 persen.
Ketum Tim TP PKK Tri Tito Karnavian menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi teknologi informasi dalam melaksanakan program PKK untuk meningkatkan efektivitas dan Jangkauan
MASALAH di sektor kesehatan yang dihadapi ke depan tentu saja tidak sederhana. Indonesia menghadapi begitu banyak persoalan-persoalan kesehatan yang memang harus segera dituntaskan.
Target angka kemiskinan diturunkan menjadi 9,5% di 2016, namun realisasinya meleset dari target yakni 10,86%.
PEMERINTAH dinilai tak bisa bekerja sendirian untuk mengatasi masalah stunting. Butuh keterlibatan berbagai pihak untuk menggerus angka stunting,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved