Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BANK Indonesia memastikan bakal terus memperkuat dan menelurkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang akan diperkuat ialah kebijakan insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (LKM) yang telah dan tengah berjalan.
Baca juga : Peran Digitalisasi dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Demikian disampaikan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M. Juhro dalam taklimat media di kantornya, Jakarta, Selasa (24/9).
“KLM ini adalah instrumen kebijakan makroprudensial yang melengkapi instrumen lain. Kita akan mengevaluasi, dan tentu kita perkuat lagi, ke depan pun seperti itu, penguatan terus dilakukan,” ujarnya.
Insentif KLM sedianya diberikan oleh BI untuk memacu pertumbuhan kredit nasional. Bank yang menyalurkan kredit pada sektor-sektor prioritas dan produktif dapat menikmati fasilitas stimulus dari bank sentral.
Baca juga : Suku Bunga Acuan Tinggi Menekan Kredit Rumah Tangga
Insentif tersebut berupa pemotongan setoran Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib dipenuhi secara rata-rata kepada BI. Besaran total insentif paling besar 4%. Solikin menyampaikan, dampak positif dari insentif KLM itu sejatinya terlihat dari kinerja penyaluran kredit nasional yang konsisten tumbuh sejak Januari 2024 di atas 10%.
“Kredit tumbuh 11,4%. Ini konsisten sejak awal tahun tumbuh di aas 10%. Jadi ini menunjukkan juga ekonomi dari sisi pembiayaan masih bagus,” terangnya.
Data BI menunjukkan capaian insentif KLM sebesar 3,44%, atau Rp256,06 triliun pada September 2024. Secara sektoral, insentif KLM utamanya dikontribusikan dari sektor hilirisasi dan inklusif, atau Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).
Baca juga : BI Diprediksi Kembali Tahan Suku Bunga Acuan
Adapun realisasi KLM per kelompok bank, yakni, oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp24,35 triliun dan rasio insentifnya di angka 3,17%; bank BUMN Rp118,56 triliun dengan rasio insentif 3,83%; bank umum swasta nasional (BUSN) Rp110,54 triliun dengan rasio insentif 3,23%; dan kantor cabang bank asing (KCBA) Rp2,61 triliun dengan rasio insentif 1,61%.
Ke depan, kata Solikin, BI juga memperkuat kebijakan insentif KLM ke sektor industri padat karya (labour intensive) sebagai prioritas dalam pemberian insentif KLM itu. Tujuannya ialah agar perbankan mau menyalurkan pendanaan ke sektor-sektor padat karya yang menciptakan lapangan kerja besar bagi masyarakat.
“KLM itu sejatinya memberikan 50% kepada sektor yang labour intensive, menyerap tenaga kerja. Tapi kita ingin lebih berkualitas, menyejahterakan. Ini yang ke depan kita evaluate,” kata Solikin.
“Kita mapping, sebagian besar sudah labour intensive, tinggal bagaimana kita optimalkan. Karena nature industri tadi itu punya konsentrasi sendiri. Nanti kita mapping sektor labour intensive, menyerap tenaga kerja, kita dukung melalui kebijakan BI,” pungkas dia. (Mir/M-4)
Ekonom dukung evaluasi tantiem BUMN. Skema insentif dinilai tidak akuntabel dan perlu direformasi agar selaras dengan kinerja dan efisiensi fiskal.
GUBERNUR Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) menyerahkan bantuan dan insentif melalui program Gratispol dan Jospol di tiga wilayah, yakni Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
Pemerintahan Donald Trump pertimbangkan insentif besar untuk Iran, termasuk dana US$30 miliar untuk program nuklir sipil dan pelonggaran sanksi.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Mirah Sumirat mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah berusaha meningkatkan daya beli masyarakat lewat beberapa insentif.
MENTERI Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) terkait program Bantuan Subsidi Upah (BSU).
SEBAGAI upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Pemerintah bakal menggelontorkan enam paket bantuan atau insentif bagi masyarakat pada 5 Juni 2025 mendatang.
DI dunia ekonomi yang penuh kalkulasi dan proyeksi, kita sering terbuai oleh ilusi keteraturan.
capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,12 persen. Itu dinilai ekonom didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga
Meski konsumsi kelas atas cenderung melemah, kekuatan konsumsi secara keseluruhan banyak berasal dari sektor informal.
Sektor ritel menilai perlambatan ekonomi saat ini dipengaruhi oleh turunnya indeks kepercayaan konsumen.
UNIVERSITAS Paramadina turut mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% (yoy).
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved