Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
ERP atau perencanaan sumber daya perusahaan memainkan peran kunci dalam mengintegrasikan data dan otomatisasi serta mengoptimalkan proses produksi, memungkinkan untuk mencapai efisiensi, kualitas, dan responsivitas yang lebih tinggi dalam Smart Manufacturing 4.0.
Untuk itu, penerapan teknologi ERP merupakan kunci sukses dalam industri manufaktur 4.0. Salah satu contoh nyata datang dari PT Astra Otoparts Tbk, yang telah berhasil menerapkan ERP untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Kepala IT Operasi dan Infrastruktur PT Astra Otoparts, Erik Hadianto menjelaskan melalui transformasi digital yang kuat dengan ERP, kami mengintegrasikan Front Officedan Shopfloor hingga ke Back Office, sehingga laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Baca juga : Mesin Otomasi Jadi Solusi Jalankan Transformasi Digital
“Selain itu, kami menerapkan kontrol inventaris dengan pergerakan stok secara real-time dan transaksi yang langsung terekam," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Senin (23/9).
Erik juga menyoroti pentingnya akurasi dalam menghitung biaya material dan proses serta validasi transaksi yang membutuhkan otorisasi yang sesuai.
"Dengan sistem ERP ini, biaya produk menjadi lebih dapat diandalkan karena semuanya terintegrasi dengan baik, dan setiap transaksi divalidasi menggunakan hak akses yang tepat," tambahnya.
Baca juga : Manufacturing Indonesia 2023 Bawa Wawasan dan Teknologi Terkini di Bidang Manufaktur
Dalam perjalanan transformasi digital PT Astra Otoparts, teknologi memainkan peran penting, di mana sistem ERP mereka dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan seperti UX yang lebih ramah pengguna dan UI yang dapat dirancang sesuai kebutuhan pengguna.
Komunitas internal dan keahlian dalam Grup AOP yang mendukung adopsi teknologi, fitur canggih seperti 360 business partner, kontrolinventaris, Docman, dan InforOS, dukungan teknologi otomatisasi yang memungkinkan proses berjalan lebih efisien, serta jaminan siklus hidup yang mendukung keberlanjutan sistem.
Division Head Manufacturing Excellence – Industrial System Development dari PT Astra Otoparts, Herlina Herawati menambahkan bahwa komitmen dan kolaborasi dari seluruh tim menjadi kunci utama kesuksesan implementasi ERP.
Baca juga : Cognex Luncurkan In-Sight SnAPP Vision Sensor dengan Inovasi Terbaru
"Implementasi sistem ERP dan realisasi manfaat yang dijanjikan adalah dua hal yang berbeda. Implementasi dapat berhasil, tetapi jika fase operasional tidak direncanakan dan diorganisir dengan baik serta didukung oleh semua pihak yang terlibat, maka manfaat yang dijanjikan tidak akan terwujud," tegas Herlina.
Senior Director Industry Strategy dari Infor, Matthew Addley memaparkan ERP bisa mengubah tantangan industri menjadi keunggulan kompetitif. "Dengan ERP, perusahaan dapat lebih tanggap terhadap permintaan pasaryang dinamis dan meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan," jelas Matthew.
ERP tidak hanya memperkuat infrastruktur TI, tetapi juga menawarkan keamanan data yang lebih baik dan manajemen risiko yang efektif, menjadikannya investasi strategis bagi perusahaan yang ingin bertransformasi digital dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. (H-2)
Sistem ini mampu menyimpan berbagai jenis barang dengan ukuran dan berat yang bervariasi secara efisien dan terotomatisasi.
Langkah ini memungkinkan penyedia streaming musik digital yang dapat memberikan rekomendasi musik yang lebih personal dan relevan, dengan memantau aktivitas pengguna secara real-time.
Solusi elektrifikasi Epiroc ditujukan untuk mendorong peralihan dari bahan bakar fosil. Sedangkan solusi digitalisasi ditujukan untuk menghasilkan peningkatan keselamatan
Pandangan menarik tentang pentingnya alat-alat otomasi dalam meningkatkan produktivitas dan meraih keunggulan kompetitif guna mengoptimalkan kinerja bisnis perusahaan.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Pembentukan pusat ini merupakan bagian dari komitmen untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri.
Company Learning Program (CLP) memungkinkan mahasiswa belajar langsung di industri, memperkaya pengalaman mereka, dan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Kompiang mengakui ada berbagai tantangan mengapa hasil riset sulit masuk pasar, salah satunya adalah kurangnya penelitian yang berbasis kebutuhan industri.
Wamenkes Dante berharap mahasiswa kedokteran dan peneliti di Indonesia untuk mengeluarkan ide kreatifnya di bidang pelayanan kesehatan.
Riset Populix menyebutkan 46% perusahaan kesulitan mencari calon karyawan yang tepat. Mereka membutuhkan karyawan utamanya yang berpengalaman dan memiliki keterampilan di bidangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved