Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui UPLAND Project menggelar pelatihan publikasi media pada pendamping petani di 13 daerah binaan di Indonesia. Pelatihan digelar untuk meningkatkan kemampuan pemasaran digital hasil komoditas di daerah masing-masing.
Project Manajer UPLAND Project Muhammad Ikhwan menilai, di zaman yang serba digital, pelatihan pemasaran perlu digalakkan untuk meningkatkan kompetensi para pendamping UPLAND Project.
"Sekarang sudah zamannya digital, konvensional ya mungkin beberapa produk. Meskipun sampai sekarang semuanya sudah beralih ke pemasaran digital, marketplace, online dan macam-macam lah seperti itu," kata Ikhwan, dikutip, Kamis (12/9).
Baca juga : Tidak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo
Meski beberapa produk masih menggunakan pemasaran konvensional, pemasaran digital menjadi sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ikhwan berharap setelah pelatihan, pendamping petani dapat beradaptasi dengan strategi pemasaran digital.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan bekal yang memadai bagi peserta untuk menerapkan strategi yang telah dipelajari di daerah masing-masing. Ikhwan menegaskan pentingnya tindak lanjut setelah pelatihan agar hasilnya dapat diimplementasikan dengan baik.
UPLAND Project, yang awalnya direncanakan berakhir pada 2024, kini diperpanjang hingga 2026 dengan pertimbangan dana dan kebijakan pemerintah.
Baca juga : Kementan Gencarkan Pompanisasi dan Olah Tanah Percepat Tanam Padi
Proyek ini telah melibatkan investasi sebesar Rp1,8 triliun dengan alokasi untuk pelatihan dan pengembangan infrastruktur yang sangat signifikan. Ikhwan berharap investasi ini tidak hanya memberikan dampak langsung, tetapi juga meninggalkan legacy yang dapat dimanfaatkan di masa depan.
Ikhwan mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola pemasaran produk secara efektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan produktivitas pertanian.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, Risda Sinaga, menyampaikan keterampilan dalam menciptakan dan memaksimalkan konten yang menarik dan relevan sangat krusial. Hal ini penting baik untuk promosi program-program UPLAND maupun dalam membangun citra positif di masyarakat.
Baca juga : Petani CSA Jember Capai Produksi 9,2 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen
Pelatihan ini menargetkan agar peserta memiliki wawasan yang lebih luas mengenai platform digital untuk publikasi media, memahami teknik pemasaran digital yang efisien, serta mampu menerapkan strategi-strategi tersebut dalam pekerjaan dan proyek yang sedang dijalankan.
Risda berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan penghasilan petani di daerah binaan proyek.
"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap sektor pertanian dapat maju lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi para petani di daerah binaan kami," tambah Risda. (Z-8)
Optimalisasi Lahan Rawa untuk Tanaman Padi
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
SEKTOR pertanian Indonesia menghadapi persoalan sangat serius yang merupakan carry-over dari persoalan pada 2023, terutama dalam sistem produksi pangan pokok.
Berdasarkan data dari BPS, produksi padi secara nasional mencapai 54,75 juta ton.
Pemerintah Kabupaten Bekasi fokus mengembangkan varietas padi lokal salah satunya varietas unggulan yang dinamakan Pusaka Bhagasasi
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved