Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan deflasi pada Agustus 2024 masih terjaga sesuai target. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2024 tercatat deflasi sebesar 0,03% secara bulanan. Dengan demikian, secara tahunan, inflasi tercatat 2,12%.
"Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID)," ujar Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Selasa (3/9).
Untuk Inflasi inti pada bulan kedelapan tahun ini sebesar 0,20% (mtm), sedikit lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,18% (mtm). Erwin menjelaskan realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas kopi bubuk, emas perhiasan, dan biaya sekolah, seiring dengan berlanjutnya peningkatan harga komoditas global khususnya emas dan dimulainya tahun ajaran baru. Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2024 tercatat sebesar 2,02% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,95% (yoy).
Baca juga : Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Untuk kelompok volatile food atau inflasi yang dipengaruhi oleh kejutan dalam kelompok barang, seperti bahan makanan melanjutkan deflasi pada Agustus 2024. Deflasi tercatat sebesar 1,24% (mtm).
"Ini tidak sedalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 1,92% (mtm)," kata Erwin.
Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan tomat. Penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen beberapa komoditas hortikultura. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,04% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,63% (yoy).
Baca juga : Indonesia Deflasi 4 Bulan Beruntun
"Ke depan, inflasi volatile food diperkirakan tetap akan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," ucapnya Erwin.
Kemudian, untuk kelompok administered prices atau barang yang mengacu pada keputusan administratif mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm).
Inflasi kelompok administered prices disumbang terutama oleh bensin dan sigaret kretek mesin (SKM) seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,68% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025," pungkas Erwin. (Z-11)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved