Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH terus mendorong pemakaian bioenergi atau energi terbarukan yang berasal dari bahan baku organik. Indonesia digadang-gadang mampu menghasilkan BBM yang sepenuhnya berasal dari minyak sawit alias B100.
Direktur PT Fumin Kingdo Bersaudara, Yudhi Fu mengatakan, pihaknya menggandeng Henan Hi-tech Kingdo Industrial untuk membangun pabrik B100 di Bangka.
Pabrik ini dapat memanfaatkan limbah kelapa sawit dengan lebih baik untuk menghasilkan produk yang lebih kompetitif.
Baca juga : IPB dan Untad Kerja Sama Sosialisasikan Tandan Kosong Sebagai Pupuk Organik Sawit
"B100 kami tidak hanya dapat digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Amerika dan Eropa, karena sejalan dengan peraturan energi terbarukan mereka," kata Yudhi dalam keterangannya, Jumat (30/8).
Henan Hi-tech Kingdo Industrial adalah salah satu perusahaan biodiesel di Tiongkok yang menguasai teknologi canggih dan matang dalam mengubah limbah minyak kelapasawit menjadi biodiesel energi baru.
Yudhi menjelaskan, Indonesia memiliki sumber daya limbah kelapa sawit yang cukup. Pasalnya, Indonesia memproduksi minyak kelapa sawit sebanyak 55,8 juta ton per tahun, terdapat 2,2 juta ton minyak kelapa sawit yang terbuang.
Baca juga : Kenaikan Harga Minyakita Diduga Karena Permaslahan Tata Produksi CPO
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan pencemaran lingkungan, tetapi juga pemborosan sumber daya.
"Dalam beberapa tahun terakhir pabrik-pabrik di Cina mengimpor banyak limbah minyak kelapa sawit dari Indonesia sebagai bahan baku produksi biodiesel. Karena biodiesel dari limbah minyak kelapa sawit diakui sebagai produk yang dapat mengurangi emisi karbon, sehingga lebih dari 90% biodiesel Cina diekspor ke Amerika dan Eropa," tuturnya.
Yudhi menjelaskan, penggunaan B100 memiliki efek pengurangan emisi karbon yang signifikan.
Baca juga : 16 Invensi Lolos Grant Riset Sawit 2021-2023
Indonesia, salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia menargetkan pengurangan emisi sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri, atau 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030.
"B100 akan berkontribusi dalam mewujudkan target pengurangan emisi," tandasnya.
Yudhi menambahkan, pabrik biodiesel di Bangka akan menggunakan limbah minyak sawit (POME) dari pabrik CPO untuk memproduksi biodiesel. Menurutnya, harga minyak sawit ini jauh lebih murah daripada minyak sawit olahan.
Baca juga : Ada Pabrik Minyak Makan Merah, Petani Sawit Petik Nilai Tambah
"Diperkirakan B100 kami memiliki keunggulan harga dibandingkan dengan biodiesel yang sudah ada," katanya.
Yudhi menegaskan, penggunaan B100 dapat membantu mengurangi impor minyak mentah.
"Dengan demikian, B100 merupakan energi terbarukan yang bermanfaat bagi keamanan energi kita di masa depan," ujarnya.
Yudhi pun yakin pemerintahan Prabowo-Gibran akan mendukung program B100 tersebut. Apalagi, penggunaan B100 diyakini dapat menghemat finansial negara sebesar Rp309 triliun.
"Karena Prabowo telah menyatakan di berbagai kesempatan dan memiliki program penghematan hingga Rp 309 triliun. Jadi ini akan mengurangi beban anggaran negara serta meningkatkan lapangan kerja dan industri dalam negeri," imbuhnya. (M-4)
Sekam padi selama ini tidak dimanfaatkan. Padahal, jika dikelola dengan baik, sekam padi bisa menjadi bahan bakar biomassa yang sangat potensial.
Agar mengetahui berbagai sumber energi alternatif tersebut, bacalah uraian berikut dengan saksama.
NEGARA di kawasan ASEAN dinilai perlu menerapkan sistem energi terdesentralisasi energi terbarukan berbasis lokal. Misalnya tenaga surya, hidro mini, dan bioenergi.
Perkembangan industri bioenergi Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Berbagai tantangan dihadapi industri tersebut, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pertamina berkolaborasi dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethanol yang bersumber dari batang tanaman Sorgum.
Ilham mengunjungi PT NGL Tech Services Indonesia di Kawasan Industri Tegalluar, Kabupaten Bandung
Inovasi utama kegiatan tersebut adalah pemasangan smart charger box yaitu kotak pengisian daya yang sepenuhnya menggunakan tenaga dari panel surya.
Selama KTT, UEA mengumumkan akan menginvestasikan 2 juta euro (dolar AS) dalam proyek pertanian di India yang akan memasok tanah.
INDIA menawarkan US$455,2 miliar atau Rp6,7 triliun sebagai insentif bagi perusahaan yang menyiapkan proyek penyimpanan baterai dengan total 4.000 megawatt jam (MWh).
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan investasi besar-besaran terhadap bidang energi bersih di negara-negara berkembang. Apalagi hanya ada sedikit harapan untuk menanggulangi
UNI Emirat Arab (UEA) berencana untuk melipatgandakan pasokan energi terbarukan dan menginvestasikan hingga US$54 miliar atau sekitar Rp813 triliun untuk kejar target netral karbon di 2050.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved