Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kesenjangan Literasi dan Inklusi Asuransi Tinggi, Butuh Manajemen Risiko

Heryadi
20/8/2024 05:50
Kesenjangan Literasi dan Inklusi Asuransi Tinggi, Butuh Manajemen Risiko
CEO of Marsh McLennan Indonesia, Douglas Ure.(Dok.Istimewa)

LAPORAN Risiko Global 2024 menyoroti dampak ketegangan pascapandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina masih dirasakan secara global.

Risiko seperti penurunan ekonomi, inflasi, kekurangan tenaga kerja, dan gangguan pasokan energi jadi perhatian utama para pemimpin bisnis di seluruh dunia.

Di sisi lain, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2022 berada pada angka 2,27%, sementara tingkat literasi asuransi mencapai 31,7% dan inklusi asuransi hanya 16,6%.

Baca juga : Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat lewat Literasi dan Inklusi Keuangan

"Dengan kata lain, masih ada kesenjangan signifikan antara literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Kondisi ini juga menunjukkan risiko akan terus berkembang seiring waktu. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, penurunan ekonomi juga menjadi kekhawatiran terbesar bagi pemimpin bisnis," ujar Douglas Ure, CEO of Marsh McLennan Indonesia, President Director of Marsh Indonesia, dalam diskusi, di Jakarta, Senin (19/8).

Dalam konteks tersebut, lanjut Douglas, pihaknya meyakini bahwa broker asuransi memiliki peran penting dalam melakukan manajemen risiko bagi bisnis di Indonesia.

"Kami berkomitmen meningkatkan kesadaran tentang peran broker asuransi di Indonesia, terutama bagi perusahaan dan pemilik bisnis," ujarnya.

Baca juga : Literasi Keuangan Kota Malang Tinggi, Potensi Pasar Asuransi Terbuka Lebar

Menurut dia, broker asuransi tidak hanya merekomendasikan polis asuransi, tetapi juga memainkan peran krusial dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan menangani risiko.

"Broker juga berfungsi sebagai wakil klien untuk memastikan strategi manajemen risiko yang diterapkan sehingga dapat melindungi bisnis dan tenaga kerja mereka secara efektif," ucapnya.

Douglas menambahkan broker asuransi memiliki peran amat penting dalam membantu bisnis mengelola risiko. Untuk itu, Marsh ikut berperan dalam memberikan pengetahuan dan keahlian melindungi bisnis dari risiko yang mungkin tidak dipertimbangkan perusahaan itu sendiri.

Baca juga : Sambut Hari Kesadaran Autisme Sedunia, AIA Gandeng Kreaby Rilis Kamus Besar Istilah Asuransi

"Dengan memahami risiko yang ada dan mencari cakupan perlindungan yang optimal, broker asuransi memungkinkan bisnis bisa lebih fokus pada pengembangan dan pertumbuhan," terangnya.

Menurut SVP Business Development Leader Marsh Indonesia Nova Tambunan, ada sejumlah manfaat menggunakan broker asuransi.

Pertama, broker asuransi menggunakan pengetahuan dan keahliannya untuk mengidentifikasi area pertanggungan yang mungkin tidak dipertimbangkan tetapi berpotensi mengekspos bisnis terhadap risiko.

Baca juga : Sun Life Indonesia Perkuat Penetrasi Bisnis di Jawa Timur

Kedua, broker asuransi dapat mencari cakupan perlindungan asuransi dan layanan terbaik sehingga perusahaan bisa fokus pada pengembangan bisnis.

"Jika terjadi klaim, broker akan membantu dalam memberikan konsultasi dan pemenuhan persyaratan pengajuan klaim, sehingga penyelesaian klaim bisa dengan cepat dan seefisien mungkin," ujarnya.

"Kemudian, broker asuransi memiliki kerjasama yang baik dengan lebih dari satu perusahaan asuransi, broker asuransi juga bertindak sebagai penasihat dan konsultan, dan terakhir broker asuransi dapat melakukan penelitian industri tentang potensi risiko, dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan industri asuransi dan peraturannya," pungkas dia. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya