Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

SKK Migas Instruksikan KKKS Kejar Target Lifting Migas 2024

Insi Nantika Jelita
05/8/2024 14:31
SKK Migas Instruksikan KKKS Kejar Target Lifting Migas 2024
Ilustrasi(Antara)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengejar target lifting atau produksi siap jual minyak dan gas (migas) di tahun ini. Hal ini disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam CEO Forum ke-8 di Bogor, akhir pekan lalu.

Dwi menyampaikan dari target lifting 2024 sebesar 635.000 barel minyak per hari (bopd) untuk minyak, baru terealisasi 579.000 bopd di semester I 2024. Sedangkan untuk gas bumi, dari target sebesar 5.785 juta kaki kubik per hari (mmscfd), saat ini baru mencapai 5.366 mmscfd.

"Masih ada kekurangan yang perlu segera diatasi. Kami menekankan kepada seluruh pimpinan KKKS untuk menjalankan komitmen program kerja yang telah disepakati," tegasnya dalam keterangan resmi, Senin (5/8).

Baca juga : Mengejar Target Lifting Migas Nasional yang Susut

Ia menekankan perlu ada langkah-langkah agresif mengatasi hambatan-hambatan produksi dan lifting migas. SKK Migas berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan mengambil tindakan tegas guna memastikan program-program KKKS berjalan sesuai rencana.

Dia menerangkan dalam Forum CEO ke-8 tersebut terjadi proses diskusi intensif dan keterbukaan informasi mengenai permasalahan yang tengah dihadapi KKKS dan mencari solusi dalam rangka mencapai target kerja lifting migas di tahun ini dan di tahun depan.

"Hal ini penting untuk mencapai target akhir tahun untuk minyak dan mempengaruhi titik masuk kita pada tahun 2025 yang direncanakan berada di kisaran 634.000 bopd," jelasnya.

Baca juga : Manajemen Rantai Pasok Jadi Pilar Penting untuk Capai Target Lifting Migas

Pihaknya juga meminta KKKS fokus pada percepatan tambahan produksi gas sebesar 174 mmscfd, terutama dari KKKS Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dan Pertamina EP Cepu. Selain itu, menjaga stabilitas operasional untuk menghindari penghentian produksi secara tidak terduga.

"Kami tetap optimistis bisa mencapai outlook lifting gas tahun ini," lanjut Dwi.

Ia melihat industri hulu migas Indonesia masih menunjukkan prospek yang menjanjikan. Hal ini tercermin dari temuan eksplorasi di 2023, di mana penemuan dua cadangan gas raksasa (giant discovery) yakni Geng North-1 di Blok North Ganal dan Layaran, South Andaman.

Pihaknya meramalkan di tahun ini dan beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memimpin investasi hulu migas di Asia Tenggara, didorong oleh penemuan signifikan dan komitmen pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi.

"Kami juga melihat antusiasme tinggi dari sisi investasi," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya