Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PEMERINTAH mengusulkan asumsi lifting migas di tahun depan dalam asumsi makro RAPBN 2025. Angkanya menyusut menjadi 1,58 juta hingga 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Itu terdiri dari usulan lifting minyak 580 ribu hingga 601 ribu barel per hari (BPOD) dan lifting gas bumi 1,003 juta hingga 1,047 juta BOEPD.
Usulan tersebut lebih rendah dari jumlah yang diasumsikan dalam APBN 2024 yakni 1,668 juta BOEPD. Penurunan asumsi lifting migas itu didasari pada kinerja realisasi lifting migas hingga Mei 2024 yang tercatat 1,5 juta BOEPD dan proyeksi lifting migas sepanjang tahun yang diperkirakan mencapai 1,588 juta BOEPD.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku pelaksana penyelenggaraan pengelolaan kegiatan hulu migas memastikan bakal menjaga dan mengejar target lifting migas nasional. Berbagai upaya akan ditempuh sekaligus mencapai target yang ditetapkan pada 2030.
Baca juga : Lapangan MAC Penghasil Gas di Selat Madura Siap Beroperasi
"Kita punya PR di target. Kita beberapa tahun ini tidak mencapai target lifting dan produksi. Gas ada kenaikan tetapi masih belum sesuai target yang ditetapkan oleh APBN," ujar Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti seusai menghadiri Pre Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) SCM Summit di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/6).
"Semua akan tercapai jika proyek-proyek itu terlaksana. Kunci dari proyek itu terlaksana ialah di pengadaan, SCM (supply chain management). Ini satu front, lini depan yang harus kita bina, kita pertahankan agar proyek-proyek tersebut terlaksana," tambahnya.
Melalui SCM yang baik, lanjut Shinta, berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan, pelaksanaan kegiatan di hulu migas dapat diketahui oleh pihak-pihak terkait. Dengan begitu, tak ada lagi kesalahan informasi yang dapat menghambat upaya produksi dan mengganggu pencapaian target lifting migas di Tanah Air.
SKK Migas juga akan terus mendorong percepatan realisasi dari program-program yang sudah diidentifikasi dan termuat dalam rencana jangka panjang (long term planning). Itu juga diikuti dengan penambahan area produksi dan kapasitas serta menggali berbagai inovasi untuk menunjang proudktivitas.
"Intinya kita melaksanakan semua kegiatan. Kita tidak memilih hanya yang well service. Bahkan eksplorasi pun merupakan bagian yang harus dikerjakan sekarang untuk bisa dinikmati beberapa tahun ke depan. Tentu percepatan menjadi kunci. Karena kita ingin apa yang kita temukan sekarang bisa segera di on stream-kan. Jadi percepatan di segala lini dilakukan," kata Shinta. (Z-2)
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengapresiasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang terus melakukan upaya eksplorasi.
Melalui partisipasi aktif di IPA Convex, Petronas Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan energi nasional.
Dalam upaya meningkatkan potensi produksi hidrokarbon di wilayah Kabupaten Indramayu, Pertamina EP Zona 7 melakukan proyek Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan Akasia Bagus-Gantar.
Industri hulu migas menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting nasional, antara lain lapangan-lapangan yang sudah tua hingga kebutuhan meningkatkan efisiensi.
SKK Migas memberikan peluang lebih besar bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam pengadaan barang/jasa hingga nilai Rp50 miliar.
LEMBAGA uji kompetensi wartawan Media Indonesia resmi menyelesaikan kegiatan uji kompetensi wartawan (UKW) angkatan keempat pada Jumat (22/11).
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Meskipun Indonesia sendiri bukan pembeli langsung minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi sangat rentan terhadap dampak global.
Konsumsi mentega dan minyak dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang bervariasi terhadap kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved