Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

IHSG Berpeluang Mendatar di Tengah Wait and See Suku Bunga Fed

Basuki Eka Purnama
31/7/2024 10:18
IHSG Berpeluang Mendatar di Tengah Wait and See Suku Bunga Fed
Pekerja melakukan aktivitas dengan latar belakang layar yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/7), berpeluang bergerak sideways (mendatar) di tengah para pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.

"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (31/7).

Baca juga : IHSG Masih Lanjutkan Pelemahan, Dampak Krisis Keuangan Amerika

Dari dalam negeri, apabila The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang, akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan, apabila rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish. 

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan hasil rapat pertemuan The Fed yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis (1/8) dini hari waktu Indonesia, dengan pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September 2024.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang.

Baca juga : IHSG Ditutup Melemah ke Bawah 7.250

Tidak hanya The Fed, bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) juga diprediksi mulai akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, karena inflasi di Inggris sudah mulai mendingin.

Namun demikian, berbalik arah, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya pada Kamis (1/8).

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup melemah merespon oleh penurunan saham teknologi di tengah investor bersiap untuk kinerja kuartal II-2024, indeks S&P 500 kehilangan 0,5% yang berakhir pada 5.436,44, indeks Nasdaq melemah 1,28% ditutup di 17.147,42, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 203,40 poin atau 0,5% pada 40.743,33, saham Nvidia turun 7%, sementara Microsoft turun sekitar 0,9%.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 369,60 atau 1,02% ke 35.866,89, indeks Hang Seng melemah 67,38 poin atau 0,42% ke 16.144,58, indeks Shanghai melemah 7,29 poin atau 0,25% ke 2.898,82, dan indeks Strait Times menguat 23,59 poin atau 0,75% ke 3.171,23. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya