Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/7), berpeluang bergerak sideways (mendatar) di tengah para pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (31/7).
Baca juga : IHSG Masih Lanjutkan Pelemahan, Dampak Krisis Keuangan Amerika
Dari dalam negeri, apabila The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang, akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan, apabila rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan hasil rapat pertemuan The Fed yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis (1/8) dini hari waktu Indonesia, dengan pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September 2024.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang.
Baca juga : IHSG Ditutup Melemah ke Bawah 7.250
Tidak hanya The Fed, bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) juga diprediksi mulai akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, karena inflasi di Inggris sudah mulai mendingin.
Namun demikian, berbalik arah, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya pada Kamis (1/8).
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup melemah merespon oleh penurunan saham teknologi di tengah investor bersiap untuk kinerja kuartal II-2024, indeks S&P 500 kehilangan 0,5% yang berakhir pada 5.436,44, indeks Nasdaq melemah 1,28% ditutup di 17.147,42, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 203,40 poin atau 0,5% pada 40.743,33, saham Nvidia turun 7%, sementara Microsoft turun sekitar 0,9%.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 369,60 atau 1,02% ke 35.866,89, indeks Hang Seng melemah 67,38 poin atau 0,42% ke 16.144,58, indeks Shanghai melemah 7,29 poin atau 0,25% ke 2.898,82, dan indeks Strait Times menguat 23,59 poin atau 0,75% ke 3.171,23. (Ant/Z-1)
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
SEJUMLAH data perdagangan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 3-7 Februari 2025 masih ditutup pada zona positif.
Saat ini, BEI sedang mempersiapkan Anggota Bursa untuk mendapatkan lisensi sebagai Anggota Bursa (AB) Short Selling sehingga dapat memberikan fasilitas transaksi kepada nasabah.
PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) menerbitkan Obligasi I Indonesian Paradise Property Tahun 2025. Obligasi ini sukses mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Salah satu aspek yang menjadi peranan penting dari pertumbuhan ekonomi saat ini adalah masuknya investasi langsung atau yang disebut dengan Foreign Direct Investment (FDI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Senin 2 Juni 2025, dibuka melemah 41,33 poin atau 0,58% ke posisi 7.134,49.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,53% dalam sepekan terakhir dengan ditutup di level 7.175,819.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved