Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEMENTERIAN Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia selama periode Januari-Juni 2024 atau semester I 2024 mencapai Rp829,9 triliun. Nilai tersebut mencapai 50,3% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun di 2024.
"Dengan target dari Rp1.650 triliun, kita sudah mencapai 50,3%. Jadi siapa yang jadi penerus saya dia tinggal mencari 49,7%," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Senin (29/7).
Bahlil menjelaskan realisasi investasi pada semester I 2024 meningkat 22,3% secara tahunan (year on year/yoy). Dengan capaian realisasi tersebut, penyerapan tenaga kerja mencapai 1.225.042 orang.
Baca juga : Singapura Dominasi Investasi Asing di Batam pada 2023
Dari total realisasi Rp 829,9 triliun, sebanyak 50,8% atau Rp421,7 triliun merupakan penyertaan modal asing (PMA) dan sisanya Rp408,2 triliun atau 49,2% penyertaan modal dalam negeri (PMDN). Pada semester I 2024, PMA naik 16,1% secara tahunan dan PMDN juga meningkat lebih tinggi yakni 29,4%.
"Sebesar 50,8% atau sekitar Rp421,7 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA) dan sisanya 49,2% merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau sekitar Rp408,2 triliun," imbuhnya.
Dia menambahkan, bila dilihat secara geografis, sebanyak Rp413,7 triliun atau 49,8% investasi pada semester I ini mengalir ke Jawa. Sisanya, Rp416,2 triliun atau 50,2% ke luar Jawa. Baik Jawa dan luar Jawa mengalami kenaikan realisasi investasi sebesar masing-masing 27,8% dan 17,3%.
Baca juga : Ini Realisasi Investasi Kuartal Pertama 2024
PMDN pada semester I masih didominasi oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, dan pertambangan yang masing-masing mencapai Rp59,9 triliun dan Rp53,4 triliun. Kemudian disusul perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp36,6 triliun serta perdagangan dan reparasi Rp35 triliun.
Secara lokasi, pada semester I 2024, PMDN terbanyak masuk ke DKI Jakarta dan Jawa Barat, yakni masing-masing Rp69,3 triliun dan 49,2 triliun. Selanjutnya, posisi ketiga ialah Jawa Timur Rp44,1 triliun dan keempat, Riau Rp40,3 triliun. Terakhir ialah Kalimantan Timur dengan Rp24,4 triliun.
Kemudian, PMA pada semester I 2024 mengalir terbanyak ke Jawa Barat dengan US$5,3 miliar dan Sulawesi Tengah US$3,9 miliar. Selanjutnya DKI Jakarta US$3,4 miliar, Maluku Utara US$2,8 miliar, dan Banten dengan US$2,4 miliar.
Asal negara investasi, Singapura berada di posisi pertama dengan US$8,9 miliar disusul Tiongkok US$3,9 miliar dan Hong Kong US$3,8 miliar. Selanjutnya Amerika Serikat sebesar US$2 miliar dan Jepang dengan US$1,8 miliar. (Z-2)
Wamen Investasi Todotua Pasaribu kunjungi Tiongkok untuk jajaki kerja sama kemaritiman. Zhenghui Group rencanakan investasi tahap awal USD100 juta di Sulawesi Barat.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengapresiasi kolaborasi antara PT Sat Nusapersada dengan Lenovo Indonesia.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Kepala BKPM RosanPerkasa Roeslani menuturkan dalam waktu dekat Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan diresmikan.
BKPM aktif menjemput bola investasi imbas perang tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kami juga mendorong BTS dan TCI untuk menarik lebih banyak investor yang menjadi offtaker produk mereka, sehingga tercipta ekosistem industri timah yang berkelanjutan.
REALISASI investasi pada triwulan I 2025 mencapai Rp465,2 triliun atau setara 24,4% dari target penanaman modal tahun ini senilai Rp1.905,6 triliun.
Pada 2024, Jawa Barat menargetkan Rp250 triliun investasi baik dari dalam maupun luar negeri dan terealisasi Rp251 triliun
Garut memiliki prospek pertumbuhan yang positif dan terus berkembang.
INDONESIA sejatinya dipandang sebagai negara tujuan investasi yang menarik. Namun aspek kepastian dan prediktabilitas iklim usaha kerap mengganjal penanaman modal asing di dalam negeri.
Kawasan Berikat (KB) telah menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan kinerja industri dan ekspor Indonesia sejak perumusan awalnya
Pintu gerbang Jakarta sebagai magnet kegiatan ekonomi dan investasi akan semakin terbuka dengan pembangunan transportasi publik di Jakarta yang semakin maju
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved