Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DUNIA pendidikan vokasi mesti turut dalam menyiapkan generasi emas untuk Indonesia 2045. Lulusan vokasi mesti dibentuk secara matang untuk menghadapi sejumlah tantangan.
Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan ada sejumlah tantangan perubahan struktural yang terjadi di masyarakat yang mengubah kebutuhan keterampilan di dunia kerja.
“Tantangan pertama ada transisi digital yang berdampak besar pada pasar tenaga kerja dalam dekade terakhir," ujar Kiki dikutip di Jakarta, Selasa (23/7).
Baca juga : Pengangguran Lulusan SMK Tinggi karena tidak Ada Fasilitas Memadai
Penyusutan ketersediaan lapangan kerja juga menjadi tantang Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pada tahun 2030 diprediksi akan ada 23 juta pekerja di Indonesia akan kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi otomasi.
"Namun, ada periode yang sama, diperkirakan antara 24 sampai 46 juta lapangan kerja baru akan tercipta (job gain) akibat kemajuan teknologi digital, di mana 10 juta di antaranya berasal dari jenis okupasi baru yang belum pernah ada sebelumnya," tuturnya.
Tantangan kedua adalah adanya transisi masyarakat yang beralih ke pola konsumsi dan produksi yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan ramah lingkungan.
Baca juga : Tekan Angka Pengangguran dengan Tambah Pendidikan Vokasi
"Secara global, jumlah lowongan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan ramah lingkungan tumbuh 22,4 persen misal di bidang pemeliharaan dan perbaikan mobil ketika mengerjakan mobil listrik," ungkapnya.
Tantangan ketiga adalah transisi demografi. Generasi muda produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. "Tentu saja perlu strategi percepatan untuk menyiapkan tenaga terampil tinggi di tahun-tahun tersebut," ungkapnya.
Tantangan terakhir adalah transisi otonomi daerah. Hal ini beririsan dengan sudah terdesentralisasinya sistem pendidikan di Indonesia. "Karena itu otonomi daerah juga penting untuk menjadi perhatian dalam pemajuan pendidikan vokasi ke depan. Semakin otonom daerah mengembangkan kebijakan pembangunannya, maka penyediaan tenaga terampilnya juga harus tersebar di sektor tenaga kerja," pungkasnya. (Z-8)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia.
Meski tingkat pengangguran terbuka turun ke angka 4,7%, jumlah absolut pengangguran justru meningkat.
KEPUTUSAN Pemprov Jabar menutup aktivitas tambang di kawasan Padalarang dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, memicu ribuan orang terancam kehilangan pekerjaan.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Tagar Kabur Aja Dulu menjadi simbol kegelisahan generasi muda Indonesia terhadap masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved