Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Dugaan Mark Up Impor Beras Dinilai Bebani Devisa Negara

Media Indonesia
19/7/2024 09:05
Kasus Dugaan Mark Up Impor Beras Dinilai Bebani Devisa Negara
Ilustrasi - Beras(MI/ADI KRISTIADI)

EKONOM Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra meyakini dampak dugaan skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 akan membebani devisa negara di tengah melemahnya nilai tukar rupiah dihadapan dolar Amerika Serikat (AS). 

“Banyaknya impor dengan kurs yang semakin lemah akan menguras devisa dan sekaligus mengurangi pertumbuhan ekonomi,” tegas Gede, Jumat (19/7).

Gede pun menagih pertanggung jawaban dari Bapanas-Bulog terkait potensi terbebaninya devisa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi imbas dugaan skandal mark up impor beras tersebut. Gede meminta Bapanas dan Bulog dapat bertanggung jawab dihadapan hukum.

Baca juga : Soal Kasus Dugaan Mark Up Impor Beras Bapanas-Bulog, Bansos Pangan Mencuat

“Kalau memang terbukti jelas harus bertanggung jawab secara hukum ya,” ungkap Gede.

Gede melanjutkan, Bapanas dan Bulog juga harus dapat menjawab secara gamblang tudingan dari keterlibatan dari skandal mark up dengan nilai kerugian mencapai Rp 8,5 triliun tersebut.

“Bulog dan Bapanas harus menjawab potensi mark up impor beras yang dituduhkan banyak pihak,” pungkasnya.

Baca juga : Realisasi Impor Beras sudah Mencapai 2,2 Juta Ton

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto membeberkan fakta terbaru dari dugaan skandal mark up impor beras. SDR telah melaporkan skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga USD 660/ton cost, insurance, and freight (CIF),”  kata Hari Purwanto, Minggu (14/7).

Hari Purwanto melanjutkan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun 2024.

“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai USD371,60 juta. Berarti Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia,” papar Hari Purwanto. (Nov)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya