Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiga Perusahaan Tiongkok Datang, Peluang Indonesia Pemain Utama Kendaraan Listrik

Naufal Zuhdi
12/7/2024 20:22
Tiga Perusahaan Tiongkok Datang, Peluang Indonesia Pemain Utama Kendaraan Listrik
Pengunjung memperhatikan kendaraan listrik yang dipajang dalam Pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di JIExpo.(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

PELUANG Indonesia menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik (EV) kini terbuka lebar. Ini akibat Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa yang menaikkan pajak untuk impor mobil listrik asal Tiongkok.

"Setelah kebijakan impor dari AS yang menaikkan hingga 100% pajak impor EV dengan Tiongkok, Uni Eropa juga menaikkan sampai 37% pajak impor EV dari Tiongkok. Tiongkok cukup ketar ketir. Mereka berencana memproduksi EV di Turki dan Indonesia," ujar Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, Syahroni Ahmad, di Jakarta pada Jumat (12/7).

Sebagaimana diketahui, saat ini setidaknya ada beberapa nama perusahaan EV dari Tiongkok yang sudah memasuki pasar Indonesia seperti Wuling maupun BYD. "Kemarin juga sudah datang tiga perusahaan lagi menghadap Pak Menteri tetapi tentu ini belum bisa di-publish," ungkap dia.

Baca juga : Ada Perang Dagang, AS dan Tiongkok Tetap Mitra Utama RI

Di sisi lain, terkait dengan pembangunan ekosistem EV, Indonesia telah memulainya dari penyediaan charging station. Saat ini telah ada beberapa negara yang ikut serta dalam bisnis EV di Indonesia seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Tiongkok.

"Dari Jepang kami bisa sampaikan bahwa kita dengan Jepang sudah melalukan survei mengenai baterai dari kendaraan listrik terutama kendaraan roda dua sheingga nanti bisa di-recycle," imbuhnya. Terkait Korea, Kemenperin mengakui bahwa pihaknya telah bertemu dengan Busan Techno Park yang ingin membuat pusat-pusat untuk memverifikasi baterai EV.

Terkait dengan Taiwan, Kemenperin mengungkapkan bahwa saat ini negara itu membangun pabrik baterai EV di kawasan industri Batam. "Mudah-mudahan September sudah bisa produksi dan launching Oktober," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya