Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BANK sentral AS atau The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,50% pada pertemuan Juli 2024. The Fed masih berhati-hati melakukan pemangkasan suku bunga sebelum angka inflasi konsisten turun mendekati target yang sebesar 2%.
"Diperkirakan The Fed hanya menurunkan FFR (Fed Fund Rate) sebanyak satu kali pada tahun ini, lebih kecil dibandingkan rencana sebelumnya sebanyak tiga kali pada Maret 2024. Hal ini menyebabkan aliran dana asing masih keluar dari pasar domestik dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/7).
Data terakhir AS yang membaik diharapkan dapat mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga menjelang akhir tahun sehingga dapat membuat rupiah menguat dan menarik aliran dana asing masuk ke Indonesia. Secara teknikal, rupiah akan cenderung bergerak ke kisaran 16.300-16.500 per dolar AS.
Baca juga : Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
Asmo menganalisa berdasarkan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC Meeting) terakhir, mayoritas pejabat The Fed mengatakan bahwa ada potensi penurunan suku bunga The Fed menjelang akhir tahun. Pada saat yang sama mereka juga menunjukkan tingkat kekhawatiran berbeda terkait risiko penurunan suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed masih berhati-hati dalam penentuan pemangkasan suku bunga.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi kembali mengalami penurunan, tetapi tidak mengatakan pihaknya sedang menyiapkan kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024. Kendati laporan inflasi baru-baru ini cukup menjanjikan, The Fed masih membutuhkan lebih banyak bukti dari data lain sebelum menurunkan suku bunga.
Berdasarkan perkiraan pasar (CME Group) per 5 Juli 2024, penurunan suku bunga The Fed pertama di tahun ini akan terjadi pada September 2024 dengan probabilitas sebesar 66,5% dan penurunan kedua pada Desember 2024 dengan probabilitas sebesar 45,2%. Investor akan mencermati laporan dari sektor tenaga kerja AS pada hari ini.
Baca juga : Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
Para ekonom memperkirakan penambahan non-farm payrolls sebesar 190 ribu pada Juni 2024, lebih rendah dari bulan sebelumnya. "Sementara angka pengangguran AS diestimasi masih akan bertahan di level 4%. Diharapkan bahwa data akan menunjukkan perekonomian melambat secara terbatas untuk membuktikan bahwa inflasi terkendali, tetapi tidak sampai menyebabkan resesi," ujar Asmo.
Adapun ia melampirkan, indeks pasar saham Asia bergerak melemah dengan Shanghai turun sebesar 0,29% menjadi 2.949,1 dan Hang Seng turun sebesar 0,86% menjadi 17.872,8. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,34% ke level 7.245,2 dengan delapan dari 11 sektor yang diperdagangkan menguat dipimpin oleh industri.
Sementara imbal hasil obligasi Rp pemerintah Indonesia dengan tenor 10 tahun turun 1,3 bps menjadi 7,00%. Yield obligasi pemerintah AS (US Treasury Notes) acuan tenor 10 tahun turun 0,6 bps menjadi 4,35%. (Ant/Z-2)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,5% akan disambut positif sektor perbankan dan sektor riil.
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
DALAM Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5%.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved