Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DISTRIBUSI bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi ke berbagai wilayah yang sangat sulit dijangkau secara bisnis sebenarnya tidak menguntungkan. Jalur distribusi tersebut juga dinilai sebagai jalur terkompleks dan sangat rumit.
Demikian pandangan anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan merespons upaya Pertamina memperluas jangkauan distribusi sampai ke pelosok Tanah Air. “Saya mengapresiasi upaya Pertamina yang terus memperluas outlet BBM nonsubsidi. Hal ini akan memudahkan akses energi sehingga masyarakat di wilayah pelosok pun dapat menikmati BBM berkualitas,” kata Nasim, Kamis (27/6).
Menurut dia, upaya dalam melayani kebutuhan BBM mulai dari perkotaan, pedesaan hingga pelosok Nusantara merupakan tantangan tersendiri. “Distribusi energi yang dilakukan saat ini merupakan jalur terkompleks (rumit) sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya.”
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Kelancaran Distribusi Energi Selama Nataru
Nasim pun tidak menepis bahwa jangkauan distribusi Pertamina hingga ke wilayah terpencil tidak seluruhnya menguntungkan dari sisi bisnis. Namun, sesuai amanah UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, terang dia, BUMN seperti Pertamina memang harus menjalankan peran sebagai entitas bisnis di satu sisi dan pada saat bersamaan harus melaksanakan fungsi pelayanan publik yang tidak hanya mempertimbangkan aspek komersial. “Hal itu tentu berbeda dengan swasta,” ujarnya.
Berbagai upaya Pertamina juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi di seluruh penjuru Tanah Air. “Salah satu peran strategis Pertamina saat ini adalah menjaga ketahanan energi Indonesia dengan tetap menjaga pasokan, mengikuti peningkatan kebutuhan energi.”
Terkait distribusi hingga ke pelosok, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menuturkan hal ini adalah bentuk komitmen perusahaan dalam menyediakan akses energi yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga : Gas Melon Mahal dan Langka, DPR Minta Pertamina Atasi Masalah Distribusi
“Saat ini ada lebih dari 14 ribu lembaga penyalur BBM yang Pertamina Patra Niaga kelola dan ini tersebar diseluruh wilayah baik perkotaan hingga pelosok desa. Ini bagian dari keadilan energi, aksesibilitas dan kemudahan masyarakat mendapatkan BBM,” ucap Riva.
Untuk SPBU reguler, saat ini terdapat lebih dari 6.300 SPBU, kemudian Pertashop sudah lebih dari 6.600 outlet yang tersebar sampai ke desa-desa. Pertamina Patra Niaga juga mengelola lebih dari 400 SPBU nelayan.
Dari segi harga, menurut Riva, Pertamina Patra Niaga menyalurkan BBM dengan harga yang terjangkau, meskipun dalam prosesnya distribusi yang dilakukan sangatlah beragam. “Selain accessibility, kami juga terus mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas perekonomian dengan memberikan harga BBM nonsubsidi yang paling kompetitif," tandasnya. (Ant/J-2)
MENTERI Hukum Supartman Andi Agtas menyebut Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan setuju terhadap pengesahan RUU Haji dan Umrah menjadi UU.
WAKIL Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons adanya aksi demonstrasi yang menuntut 'Bubarkan DPR' dan memprotes tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai DPR RI perlu bersikap bijak dalam merespons aspirasi para pendemo yang belakangan menyoroti kinerja lembaga legislatif.
Jerome Polin kritik tunjangan beras DPR Rp12 juta per bulan. Hitungan sederhana: setara 1 ton beras, cukup makan satu orang hingga 9 tahun.
Karena sebagian anggota memperhatikan kesehatannya. Misalnya, mengurangi makanan berbahan tepung atau mengandung gula.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang juga hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pendelegasian penarikan seluruh royalti lagu saat ini difokuskan dilakukan oleh LMKN.
Rangkaian acara pesta rakyat digelar di Tangerang, Banten, pada 23–24 Agustus 2025 untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved