Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGAMAT kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) Irfan Ridwan Maksum menilai anggaran makan siang gratis senilai Rp71 triliun tidak akan efektif dalam implementasinya. Pasalnya, program presiden terpilih Prabowo Subianto itu harus dirancang secara matang sebelum benar-benar diberlakukan.
"Kalau enggak jelas, berapapun biayanya enggak akan efektif. Sebaliknya kalau jelas, bisa jadi efektif," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (25/6).
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan data-data atau sasaran dari program tersebut. Soalnya, pelajar Indonesia yang banyak hingga ke daerah pelosok bukanlah hal mudah dalam mengimplementasikan suatu program.
Baca juga : Luhut Sebut Makan Siang Gratis Dianggarkan Mulai dari Rp20 triliun
"Sudahkah dicek betul sasarannya? Jumlah sasaran? Makan siang gratis menunya apa, apakah seragam seluruh Indonesia atau bervariatif? Bagaimana memastikan seragam atau tidak, berapa biayanya dengan seragam atau variasi per unit?" imbuhnya.
Hal tersebut jelas tidak bisa dipastikan tanpa riset terlebih dahulu. Banyak program yang sudah dicanangkan berujung gagal atau tidak efektif. Karenanya program makan siang gratis dengan angka yang mencapai Rp71 triliun harus melalui proses yang benar.
"Belum lagi tenaga implementator di mana dan seperti apa? Siapa produsennya? Apakah oleh pemerintah atau pemda atau rekanan? Ini di sekolah atau masyarakat?" ucapnya.
Program dengan anggaran seperti itu harusnya tidak diterapkan secara serampangan atau terburu-buru. Apalagi hal itu bukan suatu kebutuhan yang urgen bagi masyarakatnya di tengah tantangan ekonomi saat ini. (Z-2)
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyepakati kemitraan strategis Indonesia-Uni Eropa.
Usaha Presiden Prabowo Subianto menggandeng Uni Eropa merupakan langkah strategis dalam memperkuat diplomasi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak menentu.
PRESIDEN Prabowo Subianto melanjutkan lawatan luar negerinya. Setelah Brazil, Prabowo mengunjungi Brussel, Belgia, kota dari kantor pusat Uni Eropa membahas kerja sama perdagangan dan tarif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
PRESIDEN Prabowo Subianto berencana melakukan negosiasi langsung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pengenaan tarif impor terhadap Indonesia.
Presiden Prabowo dan Menko Airlangga hadiri KTT BRICS 2025, dorong multilateralisme, reformasi global, dan perkuat kerja sama negara Global South.
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved