Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGACARA terkemuka di Asia, Pramudya A. Oktavinanda, mendaftarkan diri menjadi salah satu kandidat Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia periode 2025-2028. Ia didampingi calon Sekretaris Jenderal, Masyita Crystallin, beserta dengan tim suksesnya, antara lain Once Mekel dan Mohamad Kadri.
Pria yang akrab dipanggil Pram ini merupakan Mahasiswa Berprestasi Utama Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2004 dan lulus dengan gelar Sarjana Hukum dengan penghargaan cum laude di 2005. "Sebagai universitas yang secara resmi membawa nama negara kita, Indonesia, UI harus senantiasa memberikan warna tersendiri di segala lini," kata Pram yang meraih gelar Master of Laws dan Doctor of Jurisprudence dari University of Chicago Law School dalam keterangannya, Senin (14/7).
Alumni-alumni UI perlu berperan penting dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Untuk itu, lanjut dia, kita harus bisa memutus sekat-sekat yang selama ini tanpa sadar menghalangi kita untuk mencapai potensi maksimal sembari menyambungkan kembali ikatan persaudaraan dengan membawa energi baru yang segar, ceria, dan penuh semangat.
Pram tercatat aktif di berbagai organisasi seperti Dewan Pengawas Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia (ACEXI), Wakil Sekretaris Bidang Pengembangan Talenta Iluni FHUI 2024-2027 dan anggota Board of Experts - Prasasti Center for Policy Studies. Visinya sebagai bakal calon ketua Iluni UI 2025-2028 ialah mewujudkan UI Mewarnai: Breaking Barriers, Connecting Colors.
Ikatan alumni menjadi wadah yang secara optimal mendukung potensi alumni untuk memberikan dampak nyata, mengatasi batasan-batasan yang menghambat potensi alumni, dan menjalin kolaborasi antaralumni dari berbagai latar belakang, generasi, serta bidang keahlian. "Proses seperti ini yang membuka ruang untuk memanggil para alumni yang selama ini lebih sering melihat dari luar untuk kembali ke UI dan membawa perspektif, pengalaman, kapabilitas, dan jaringannya ke dalam," tambah Pram.
Dengan kecintaan mendalam pada ilmu hukum dan manajemen, Pram mendirikan firma hukum yang tumbuh paling cepat dalam sejarah Indonesia, UMBRA, sambil menyelesaikan disertasinya tentang teori penafsiran hukum Islam dari sudut pandang Law & Economics. Ia juga memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi lebih dari 10.000 buku, mengkurasi podcast The Reading Chamber, berlatih kung fu 8 Mata Angin di bawah bimbingan perguruan asal Taiwan, menamatkan berbagai gim tersulit di dunia, serta memelihara lebih dari 10 kucing yang semuanya diselamatkan dari jalanan. (Ant/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved