Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
CONSERVATION Officer WWF-Indonesia Dewi Rizky menjelaskan, kinerja bank sebagai lembaga intermediasi keuangan tidak luput dari paparan risiko perubahan iklim tersebut.
Ia mencontohkan, perubahan pasar dan kebijakan terkait bahan bakar fosil menjadi sebuah risiko yang perlu diperhitungkan pihak perbankan. Oleh karena itu, bank perlu meningkatkan kapasitas untuk mengidentifikasi dan mengelola dua risiko utama yakni perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
"Pada saat yang sama bank juga berperan penting dalam meningkatkan ketahanan sektor-sektor lain terhadap perubahan iklim,” kata Dewi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (20/6).
Baca juga : Negara G7 Didesak Bayar US$13 Triliun pada Negara-negara Miskin
WWF telah merilis laporan Sustainable Banking Assessment (Susba)
ke-7. Susba adalah sebuah penilaian komprehensif terkait integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola/environmental, social, and governance (LST/ESG) terhadap 39 bank di negara-negara ASEAN dan 10 bank besar di Jepang dan Korea Selatan.
Khusus untuk Indonesia, Susba 2023 mencakup 11 bank dari swasta dan BUMN yang menjadi jumlah responden tertinggi di seluruh di kawasan ASEAN dan Asia Timur.
Mereka antara lain Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Permata, Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Panin, Bank Jabar dan Banten (BJB), Bank Muamalat, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Baca juga : COP-27, Menteri LHK: RI Dorong Aksi Kolaborasi untuk Atasi Krisis Iklim
Dari 11 bank, baru empat yang memiliki komitmen untuk mencapai net zero, yakni BRI dan BTPN pada 2050, serta BCA dan BNI pada 2060. Dua bank (BCA dan BRI) telah menghitung emisi gas rumah kaca (GRK), namun baru satu bank (BRI) yang menerapkan Science-based Target Initiative (SBTi).
Kemudian, pengembangan produk keuangan yang mendukung transisi net zero masih terbatas, terutama untuk skala kecil dan menengah. Laporan tersebut juga mengemukakan bahwa risiko dampak alam dan keanekaragaman hayati terhadap kinerja keuangan belum menjadi urgensi kebanyakan bank di Indonesia.
Target net zero diyakini tidak akan tercapai tanpa langkah nyata menjaga kondisi lingkungan. Berdasarkan Susba 2023, dukungan perbankan untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam dan sosial masih sangat terbatas yakni 5%.
Baca juga : Kawanan Penguin Kaisar Terancam Binasa karena Dampak Perubahan Iklim
Di sisi lain, salah satu temuan positif Susba menunjukkan manajemen tertinggi perbankan (direksi dan Komisaris) sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab untuk mengelola risiko ESG dan perubahan iklim. Namun, kapasitas bank dalam mengukur tingkat risiko tersebut masih minim dan perlu ditingkatkan.
“Perbankan Indonesia perlu meningkatkan upaya atas kebijakan dan prosedur agar nasabah mereka memiliki rencana mitigasi/ rencana aksi untuk mencapai target Perjanjian Paris. Lebih lanjut, industri kecil dan menengah yang terlibat dalam rantai pasok patut mendapat perhatian ekstra karena mereka umumnya padat karya dan menjadi kelompok yang rentan terhadap risiko perubahan iklim,” ujar Sustainable Finance Lead WWF-Indonesia Rizkia Sari Yudawinata.
Data dari OJK dan BPS menunjukkan rasio kredit ke kelompok UMKM mencapai 12,38% terhadap total aset perbankan pada 2023.
Berdasarkan Susba 2023, dukungan khusus yang disalurkan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dalam bertransisi menerapkan praktik berkelanjutan masih sangat terbatas (27%).
"Tanpa dukungan kuat, industri padat karya rentan terkucilkan. Perbankan perlu mengembangkan produk yang solutif dan sekaligus memfasilitasi langkah mereka menerapkan praktik keberlanjutan," pungkasnya.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Sektor perbankan di Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi teknologi data streaming—sebuah inovasi yang memungkinkan pemrosesan dan analisis data secara real-time
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Saat bauran energi terbarukan hanya mencapai 15% pada tahun 2024, laju penambahan pembangkit energi terbarukan tercatat hanya mencapai 3.2 Gigawatt dari 2018 hingga 2023.
PEMERINTAH Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, telah menjalankan langkah-langkah antisipatif menghadapi ancaman perubahan iklim sejak 2024.
GBC Indonesia baru saja memberikan sertifikasi Greenship Existing Building peringkat Gold kepada Wisma 46, salah satu gedung pencakar langit paling ikonik di Jakarta.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved