Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

LCOY Indonesia 2025: Anak Muda Suarakan Keadilan Iklim dari 32 Provinsi

Media Indonesia
25/8/2025 17:22
LCOY Indonesia 2025: Anak Muda Suarakan Keadilan Iklim dari 32 Provinsi
LCOY Indonesia(Doc LCOY Indonesia)

DALAM semangat memperjuangkan keadilan iklim yang inklusif untuk generasi mendatang, Climate Rangers Jakarta bersama 32 perwakilan orang muda dan anak dari berbagai provinsi di Indonesia mengadakan Indonesia Climate Mandate: A National Youth Demand Forum sebagai bagian dari main conference Local Conference of Youth and Children (LCOY) Indonesia 2025.

“Forum ini adalah ruang strategis bagi orang muda dari seluruh penjuru negeri untuk menyuarakan tuntutan iklim berbasis pengalaman lokal, sekaligus merumuskan sikap kolektif orang muda terhadap aksi iklim nasional dan global.” jelas Ginanjar, Koordinator Climate Rangers Indonesia.

“Suara orang muda terkonsolidasi dalam satu mandat nasional yang akan dibawa ke forum internasional seperti COY dan COP,” tambahnya.

“Tidak semua orang memiliki pilihan untuk beradaptasi dengan krisis iklim; saya, seorang perempuan adat dari Papua, hidup bergantung pada tanah. Bagi kami, pilihannya hanya dua: melawan atau mati.” ujar Gispa delegasi Papua Barat LCOY Indonesia 2025.

Delegasi LCOY Indonesia 2025 membawa kisah nyata dari lapangan. Orang muda adat yang rentan karena tiadanya pengakuan masyarakat adat. Orang muda pesisir yang mengembangkan sistem peringatan dini banjir rob, komunitas petani muda yang menginisiasi pertanian adaptif iklim, hingga kelompok perempuan muda yang mengintegrasikan edukasi iklim dalam kegiatan komunitas.

Kisah-kisah ini memperlihatkan bahwa perubahan iklim bukan masalah masa depan, ini adalah kenyataan hari ini.

Menuju COP30: “The Demands We Bring”

Perwakilan CR Jakarta menyampaikan tuntutan pemuda Indonesia kepada pembuat kebijakan, negosiator, dan pemimpin dunia terkait Climate, Energy, dan Finance. Draft deklarasi ini akan menjadi dokumen resmi yang dibawa delegasi LCOY Indonesia ke panggung internasional.

“Kami tidak datang hanya untuk didengar, tapi untuk memastikan perubahan terjadi. Tidak ada keadilan iklim tanpa keadilan sosial. Melalui forum ini, kami ingin menunjukkan bahwa orang muda tidak hanya peduli, tapi siap memimpin, dan berkontribusi dalam kebijakan iklim,” ujar Pinkan Astina Program Officer LCOY Indonesia 2025.

Franky Zamzani, S.Hut., M.Env perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup menanggapi terkait National Children and Youth Statement yang berisi tuntutan dari 32 provinsi.

“Pemerintah menegaskan izin pemanfaatan lahan, termasuk di kawasan gambut, tetap dibatasi dengan prinsip keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan meski praktiknya tidak mudah. Indonesia, sebagai salah satu penghasil emisi terbesar, juga memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon dan dituntut dunia untuk berkontribusi dalam mencapai target Paris Agreement serta Net Zero Emission. Keterlibatan orang muda, termasuk dalam forum COP30, menjadi bagian penting untuk memastikan komitmen iklim dijalankan secara adil dan berkelanjutan,” paparnya.

Forum ini tidak hanya menghadirkan diskusi panel, tetapi juga pameran aksi komunitas tentang perjuangan iklim dari pelosok negeri, serta penyusunan National Youth Statement sebuah dokumen posisi bersama orang muda Indonesia yang akan dikawal hingga forum global.

LCOY menjadi penegas bahwa orang muda bukan hanya korban dari krisis iklim, tetapi juga aktor perubahan yang berdaya dan penuh gagasan. Melalui forum ini, suara mereka dikonsolidasikan dalam satu mandat yang mendesak negara dan pemangku kebijakan untuk tidak lagi menunda transisi yang adil dan berkelanjutan. (Adv)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya