Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PRESIDEN Fiji Wiliame Katonivere menegaskan pentingnya World Water Forum (WWF) ke-10 menghasilkan kesepakatan dan tindakan konkret demi mewujudkan keamanan air bagi masyarakat dunia.
Menurutnya, ada kecenderungan aspek air terlupakan di tengah pesatnya perkembangan dunia saat ini. Padahal, air adalah unsur penting dalam kehidupan, dan manusia pasti memerlukan air untuk bertahan hidup.
"Kita harus membahas tentang strategi yang dapat kita terapkan demi menjamin kehidupan generasi mendatang terkait aspek keamanan dan keselamatan air mereka," kata Katonivere seperti dilansir dari Antara, Minggu (19/5).
Baca juga : Indonesia Dorong Resiliensi Global Berkelanjutan Atasi Persoalan Air di World Water Forum ke-10
Katonivere mengatakan keamanan air menjadi salah satu hal yang menjadi fokus Fiji saat ini di tengah upaya menyeimbangkan pembangunan negaranya dengan penanganan masalah perubahan iklim.
Apalagi, Fiji, negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik, merupakan salah satu negara yang paling terdampak perubahan iklim.
Ia menyatakan, World Water Forum ke-10 harus dapat menjamin hal-hal yang tercantum dalam kompendium aksi konkret direalisasikan oleh seluruh negara peserta.
Baca juga : Masyarakat Bali Dukung Penuh Penyelenggaraan WWF ke-10
Forum tersebut juga dapat memperlihatkan kepada dunia negara-negara mana saja yang mendukung langkah-langkah menangani masalah air di tingkat global, kata dia, menambahkan.
"Kita sudah menggelar begitu banyak rapat serta merampungkan banyak penelitian, dan saya pikir penting sekali bagi kita mencari cara menangani masalah air," ucap Katonivere.
Presiden Fiji Wiliame Katonivere menjadi salah satu kepala negara sahabat yang menghadiri langsung acara World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Baca juga : Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri World Water Forum Ke-10 di Bali
World Water Forum Ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, untuk membahas konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Pendirian Centre of Excellence (COE) untuk ketahanan air dan iklim menjadi salah satu upaya yang diusulkan Indonesia sebagai tuan rumah. COE diharapkan akan menjadi ruang pencarian solusi terhadap masalah air dan mewujudkan keamanan air di tengah perubahan iklim.
Selain itu, sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global. (Z-6)
PRESIDEN Prabowo Subianto mengundang pemuda dan pemudi dari Republik Fiji untuk mengikuti program pelatihan militer dan pendidikan di Indonesia.
Kunjungan ini juga diharapkan menjadi momentum strategis dalam meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dan Fiji.
EMPAT dari lima orang ingin negaranya meningkatkan upaya mengatasi perubahan iklim. Demikian laporan survei PBB yang dianggap sebagai survei terbesar mengenai isu tersebut.
Mantan PM Fiji Frank Bainimarama lolos hukuman penjara meskipun bersalah atas memutarbalikkan jalannya keadilan terkait penyelidikan korupsi di Universitas Pasifik Selatan Fiji.
Tiongkok mungkin akan membantu Fiji mengembangkan pelabuhan dan galangan kapalnya. Ini meningkatkan prospek hubungan Fiji yang lebih kuat dengan Beijing di bidang utama perekonomiannya.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved