Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRODUSEN photovoltaic (PV) asal Amerika Serikat, SEG Solar (SEG), menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) yang merupakan Holding BUMN Danareksa untuk membangun pabrik terbarunya pada Rabu (15/5). Kehadiran PV yang merupakan teknologi pengubahan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung itu menandakan era baru energi terbarukan di Asia Tenggara.
Pendiri dan COO SEG Jun Zhuge dan Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan secara resmi menandatangani PPTI untuk lahan seluas 40 hektare. Penandatanganan PPTI ini menjadi bukti nyata keseriusan komitmen SEG untuk berinvestasi di Indonesia senilai lebih dari US$500 juta.
"Investasi besar SEG menandakan langkah penting dalam menjadikan Grand Batang City sebagai pusat manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara. Ini memperkuat komitmen Indonesia terhadap energi hijau, dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," ujar Ngurah, Rabu (15/5).
Baca juga : Indonesia Miliki Ekosistem Industri Kendaraan Listrik Pertama di Dunia
Menurutnya, pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul. Proyek ambisius ini diperkirakan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja.
"Keberadaan SEG merupakan bukti nyata daya tarik Grand Batang City sebagai tujuan investasi utama bagi industri manufaktur PV. Kami berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada SEG Solar dalam membangun pabrik mereka dan membantu mereka mencapai kesuksesan di Indonesia," kata Ngurah.
Jun Zhuge mengapresiasi komitmen Indonesia di bidang energi baru terbarukan. Tata letak terintegrasi di seluruh rantai industri di kawasan Grand Batang City sangat penting bagi SEG untuk mematuhi standar rantai pasokan yang sesuai dengan hukum.
"Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG memastikan penyediaan produk hijau yang bersih dan dapat dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia. Sengan demikian ini memfasilitasi transisi global menuju energi hijau rendah karbon," ucap Jun Zhuge.
Adapun, pembangunan pabrik SEG Solar di Grand Batang City diharapkan mulai pada 2024 dan selesai pada kuartal kedua 2025. (Z-2)
MASA depan kayu dinilai bukan hanya sebagai material bangunan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan.
Serikat Pekerja menuntut agar kebijakan yang diambil tetap berpijak pada prinsip kedaulatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional — ini momentum penting bagi industri kripto lokal.
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Angin puting beliung menerjang Desa Candiareng dan Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang Minggu (23/3) malam mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk periode 2025.
Kepala BNPB Abdul Muhari memastikan bahwa perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir di Batang, Jawa Tengah, menjadi prioritas.
Dalam upaya mewujudkan visi besar kota mandiri dan modern, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meluncurkan zona komersial dan residensial terbaru.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved