Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Emiten Tambang Terbesar terus Gencarkan Program Pemberdayaan Masyarakat

Andhika Prasetyo
11/5/2024 15:45
Emiten Tambang Terbesar terus Gencarkan Program Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan salah satu usaha kecil menengah yang ikut dalam Program UKM Tangguh PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutai Timur, Kalimantan Timur.(Antara)

Emiten tambang batubara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources, terus menggencarkan program-program corporate social responsibility (CSR) yang memberikan dampak nyata kepada masyarakat. Selama ini, dalam pelaksanaannya, Bumi tidak hanya fokus pada pemberian bantuan, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat sehingga mereka bisa mencapai kesejahteraaan secara mandiri.

“Kami telah melakukan kegiatan CSR sejak 2001. Kegiatan-kegiatan kami berfokus pada environment social governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola. Kami memiliki komunitas antara 200 ribu hingga 300 ribu orang sebagai penerima dukungan,” papar Presiden Direktur Bumi Adika Nuraga Bakrie melalui keterangan resmi, Sabtu (11/5).

Beberapa program yang dijalankan perusahaan antara lain Pendampingan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dan Program Rehabilitasi Mangrove. Dua program itu tidak hanya menciptakan nilai sosial ekonomi bagi masyarakat, namun juga sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Sementara itu, dalam bidang pendidikan, sejak 2019, Bumi secara aktif mengelola Digitalisasi Sekolah serta berbagai kegiatan lain. Bersama PT Kaltim Prima Coal selaku unit usaha, Bumi juga merangkul pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar lokasi operasional pertambangan, misalnya melalui program pengembangan usaha peternakan, UKM Tangguh, serta Program Desa Mandiri yang berpusat di Sangatta, Kalimantan Timur. Di

“Kami berusaha menciptakan kesempatan, memastikan para penerima manfaat memiliki pekerjaan yang baik, lingkungan yang sehat, ada peningkatan keterampilan atau bahkan memiliki keterampilan baru. Kami merajut sebuah skenario agar saat perusahaan selesai menambang batubara dalam waktu 20 atau 30 tahun mendatang, mereka tetap dapat menjaga diri sendiri, progresif, dan memiliki pemikiran terbuka,” tandas Adika. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya