Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menko Airlangga Sebut Penurunan Nilai Tukar Rupiah tidak Sedalam Negara Lain

Fetry Wuryasti
18/4/2024 17:29
Menko Airlangga Sebut Penurunan Nilai Tukar Rupiah tidak Sedalam Negara Lain
Petugas melayani penukaran uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta(Antara)

TERKAIT tekanan terhadap nilai tukar rupiah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal serupa juga dialami oleh negara-negara lain yang juga tertekan nilai tukarnya. Hanya dolar Amerika Serikat yang menguat.

"Turunnya nilai tukar Indonesia tidak sedalam negara lain. Walaupun rupiah turun, penurunanannya masih di atas Tiongkok, Thailand, dan Malaysia. Kalau dibandingkan peer countries, terhadap indeks dolar (rupiah) relatif aman," kata Airlangga, pada konferensi pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini, di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4).

Pada pasar saham juga pada perdagangan Kamis (18/4) ditutup menguat di zona hijau 0,5% di level 7.166,81. Di atas Indonesia, ada Amerika Serikat yang memang ekonomi dan pasar sahamnya sedang kuat.

Baca juga : Penguatan Dolar AS Diperkirakan Berlangsung Lama

Amerika Serikat belum mau menurunkan tingkat suku bunga Fed Fund Rate. Higher for longer menjadi strategi mereka.

"Sehingga kita perlu menjaga kepercayaan investor dalam negeri agar tidak terjadi capital outflow," kata Airlangga.

Prospek ekonomi Indonesia dia katakan masih bagus, dimana kepercayaan konsumen masih di level positif 123,8, penjualan eceran tumbuh 3,5% (yoy), dan di sektor manufaktur, Indonesia relatif tinggi dengan PMI 54,2, dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga : Posisi Rupiah Menguat Setelah Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Inflasi Indonesia juga relatif terkendali. Indonesia telah berpengalaman dalam kasus inflasi pada saat konflik perang Rusia - Ukraina, yang berdampak saat itu inflasi mencapai 5,95%.

Kini inflasi Indonesia telah di dalam kisaran 1,5% - 3,5%. Dia akui harga pangan memang bergejolak, namun lebih disebabkan oleh El Nino, di Juli 2023 - Februari/ Maret 2024. Namun kini harga mulai terkendali.

"Inflasi ini yang tidak tergantung kepada konflik di Timur Tengah, dan lebih karena faktor di dalam negeri dan El Nino," kata Airlangga.

Baca juga : Bank Indonesia: Pelemahan Rupiah karena Faktor Eksternal

Sehingga, Airlangga katakan kepercayaan investor dinilai baik terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 yang ditargetkan 5%, diperkirakan akan tumbuh 5,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan global yang diperkirakan 3,2% 2024.

"Ekonomi global diperkirakan akan flatten (tetap), dan Indonesia tumbuh 5,1% di 2025. Ekonomi negara-negara berkembang emerging countries diperkirakan tumbuh rata-rata 4,2%," kata Airlangga.

Kemarin beberapa lembaga pemeringkat sudah mengeluarkan ratingnya. Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 16 April 2024.

Baca juga : Rupiah Melemah 1,24 Persen Terhadap Dolar AS

Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada 15 Maret 2024.

Di bulan Maret juga, Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil pada 22 Maret 2024.

"Terbaru oleh Moody’s, yang melihat ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, di tengah ketidakpastian ekonomi global. Faktor ketidakpastian itu sudah dimasukan ke pertimbangan mereka," kata Airlangga. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya