Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PERUM Bulog sudah merealisasikan impor beras untuk pengadaan dalam negeri sebanyak 1 juta ton pada tahun ini, dengan perincian 650 ribu ton sudah di pelabuhan dan 350 ribu ton sudah kontrak. Impor beras itu merupakan bagian dari total kuota impor beras 3,6 juta ton pada tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi meyakini kuota impor tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras pada tahun ini meskipun ada potensi penurunan produksi beras. "Sudah 650 ribu (ton) yang sudah masuk atau di pelabuhan dan 350 ribu (ton) yang sudah kontrak. Jadi hampir 1 juta. Semua kuota di 2024," ucap Bayu saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/1-juta-ton-beras-impor-masuk-tahun-ini
Masyarakat yang menerima tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang setiap bulannya diperbaharui.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved