Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Inflasi dan Upah Menjadi Variabel Utama bagi Tingkat Suku Bunga Bank Sentral Jepang

Fetry Wuryasti
27/3/2024 16:20
Inflasi dan Upah Menjadi Variabel Utama bagi Tingkat Suku Bunga Bank Sentral Jepang
Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) di Tokyo(AFP)

SETELAH Bank Sentral Jepang menaikkan tingkat suku bunga, mereka akan terus mengambil langkah kenaikan tingkat suku bunga untuk menjadi “normal” sama seperti bank sentral lain pada umumnya.

Inflasi dan upah akan tetap menjadi variabel utama bagi Bank Sentral Jepang dalam membuat keputusan, yang diharapkan situasi dan kondisi tetap mendukung untuk mendorong tingkat suku bunga naik.

Saat ini, secara proyeksi, level tingkat suku bunga Jepang berpotensi mencapai 0,15% - 0,25% hingga Juli, dan akan meningkat kembali hingga 0,4% - 0,5% pada Oktober.

Baca juga : Bank Sentral Jepang Tetap pada Kebijakan Moneter sangat Longgar

"Secara inflasi, kami melihat Jepang akan berada di kisaran 2% - 3% pada tahun 2023. Inflasi inti akan mencapai 2,3% pada tahun 2024, dan kembali turun menjadi 1,3% pada tahun 2025," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Rabu (27/3).

Untuk estimasi pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan akan berada di kisaran 1% - 1,2% hingga tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih cepat tahun ini, seiring sejalan dengan meningkatnya pendapatan rumah tangga dan konsumsi.

Apabila tingkat suku bunga Bank Sentral Jepang berada di 0,4% - 0,5%, hal ini masih akan baik karena apabila tingkat suku bunga disesuaikan dengan inflasi maka masih akan bernilai negatif.

Hal ini yang diinginkan oleh Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda yang masih memberikan kebijakan yang akomodatif untuk mendorong perekonomian berada di jalan yang benar, namun dengan tingkat suku bunga yang naik.

"Sentimen positif juga akan datang. Pemotongan pajak penghasilan akan dimulai pada Juni, dan akan meningkatkan pendapatan rumah tangga, sehingga inflasi berkelanjutan dapat tercapai. Jepang terus berada di jalur yang benar, sehingga pasar juga tidak terlalu khawatir karena lingkungan mendukung untuk menjaga inflasi untuk bergerak secara berkelanjutan," kata Nico. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya