Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kementan Tingkatkan Kualitas Milenial sebagai Motor Penggerak Sektor pertanian

Media Indonesia
04/2/2024 20:54
Kementan Tingkatkan Kualitas Milenial sebagai Motor Penggerak Sektor pertanian
Tugas fasilitator pemuda, mendampingi petani menyusun laporan keuangan.(Ist)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mengupayakan lahirnya petani-petani muda berkualitas di Indonesia.  

Pasalnya, generasi milenial merupakan modal utama dari fenomena bonus demografi, yang potensinya dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya menciptakan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) antara lain satunya di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, SMK PPN Banjarbaru Beri Literasi Keuangan 

Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus berkomitmen meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian.

Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pelatihan, permagangan, akses permodalan, hingga peningkatan jejaring pemasaran.

Baca juga : Riki Yakub Sukses Beternak Itik, Kementan Terus Dukung Petani Muda Kalsel

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi,s,m menegaskan usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit, untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat.

"Pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi," katanya. 

Tujuannya, kata Dedi, untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu. 

Baca juga : Dorong Milenial Agripreneur, Kementan Optimalkan Lembaga Pendidikan Vokasi

“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” katanya lagi.

Pencatatan keuangan yang baik dan terukur, akan berdampak positif untuk petani saat mengajukan akses permodalan ke perbankan dan lembaga keuangan lain.

“Laporan keuangan yang baik, akan mempermudah proses akses permodalan bagi para petani,” ujar Dedi.

Baca juga : Kementan dan Pemkab Banjar Sinergi Dukung Wirausaha Peternakan Itik

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam Program YESS menggelar Peningkatan Kapasitas Fasilitator Pemuda pada Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis Batch, baru-baru ini.

Manajer Program YESS PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menegaskan salah satu fokus utama kegiatan adalah menangani permasalahan regenerasi petani dan peningkatan usaha di bidang pertanian. 

"Fasilitator pemuda dianggap sebagai pihak yang paling dekat dengan petani dan diharapkan dapat menjadi pengukir sejarah bagi sektor pertanian," katanya.

Baca juga : Agroeduwisata Jadi Sarana Kenalkan Dunia Pertanian kepada Anak Sejak Usia Dini

Hal senada juga ditegaskan oleh Kepala SMK PPN Banjarbaru, Budi Santoso yang diwakili oleh Wakil Kepala SMK PPN Banjarbaru Bidang Manajemen Mutu, Fofa.

Fofa memberikan pandangan terkait peran fasilitator pemuda dalam mentransfer literasi keuangan dan proposal bisnis kepada petani.

“Tujuan utama adalah agar para petani mampu melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Tugas fasilitator pemuda adalah mendampingi para petani dalam menyusun laporan keuangan mereka," katanya lagi.

Baca juga : Kementan Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM Jalur Investasi

Di setiap kesempatan, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan bahwa output dari Program YESS ini bertujuan untuk menciptakan pemuda yang siap menjadi job creator dan job seeker.

Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama 3 hari dan dihadiri 24 orang peserta dari empat Kabupaten di Kalsel yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan. (S-4)

Baca juga : Bursa Kerja Pertanian, Kementan Fasilitasi Pencari Kerja di Kalsel



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya