Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WAKIL Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukanan Tani Indonesia (HKTI) Mulyono Makmur mengajak generasi muda untuk terjun langsung dan mendukung penuh pembangunan sektor pertanian yang saat ini sedang berjalan untuk mencapai swasembada pangan.
"Kenapa harus anak muda? Karena mereka yang mewujudkan swasembada tahun 1984. Kemudian mereka juga yang memperkenalkan benih unggul dan pupuk. Jadi anak muda itu harus terjun ke sektor pertanian karena swasembada sudah di depan mata," ujarnya dikutip dalam keterangan yang diterima, Sabtu (28/12).
Mulyono mengatakan, saat ini pemerintah memiliki berbagai program yang sangat bagus untuk memperkuat ketahanan pangan bangsa. Di antara program yang ada, brigade swasembada pangan adalah program yang perlu diikuti secara serius.
"Pemerintah punya program intensifikasi, ekstensifikasi kemudian optimasi lahan (oplah). Lalu ada brigade swasembada pangan untuk bersama petani mengelola 200 hektare, dan di harapkan dari kegiatan itu mereka memiliki pendapatan Rp10 juta per bulan," katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan anak muda harus membangun semangat diri dengan tekad yang bulat untuk mempercepat swasembada pangan. Tanpa itu semua, anak muda tak akan berdaya dan hanya menjadi penonton dari sebuah kemajuan dan peradaban.
"Saya yakin swasembada bisa terwujud asal mau bekerja dan mengelola secara profesional. Apalagi pemerintah memberikan alsintan (alat dan mesin pertanian) dan juga memberi pinjaman uang. Jangan berbohong, memaksakan kehendak, menggap remeh, dan juga tidak mau disiplin. Karena itu sifat-sifat buruk ini harus dihilangkan," ucapnya.
“Jadi sekali lagi saya ingin mengajak peran pemuda dalam membangun sektor pertanian. Semangat pemuda harus kita wujudkan bersama menuju swasembada pangan,” tambah dia.
Di kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Pertanian RS Suroyo mengatakan saat ini pemerintah tengah bekerja keras dalam mempercepat swasembada dengan menggerakan peran anak muda melalui program brigade swasembada pangan.
"Program itu (brigade swasembada pangan) melibatkan 15 orang yang akan menggarap 200 hektare dengan cara mekanisasi teknologi. Jadi pertanian kita sudah menuju dan sejajar dengan negara maju lainnya. Dan kami sudah menghitung satu petani milenial bisa mendapat Rp10 juta per bulan, tergantung rajin atau tidaknya petani itu sendiri. Jadi Rp10 juta itu bukan gaji tapi pendapatan," tandasnya. (Fal/E-2)
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Pikun dini atau demensia, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada generasi milenial dan Gen Z
Tren menyewa hunian seperti kos, apartemen, atau co-living semakin diminati generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial. Ini alasannya.
Milenial dan Gen Z disarankan mempertimbangkan memiliki rumah sejak dini. Ini sejumlah manfaat memiliki tempat tinggal sendiri.
DIREKTUR Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon L Napitupulu, mengutarakan kebutuhan rumah bagi generasi milenial saat ini masih tinggi.
Pertumbuhan tinggi di sektor produksi mendorong sektor pertanian menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I 2025, yakni sebesar 10,52% (yoy).
Alih fungsi lahan yang masih terjadi di pulau Jawa dan luar Jawa juga menjadi tantangan berat sektor pertanian.
Industri pertanian di Tiongkok telah mengalami transformasi signifikan dari praktik kuno hingga teknologi modern, memainkan peran vital dalam ekonomi dan keamanan pangan negara.
Pemerintah berencana bangun lahan pangan atau food estate 1 juta hektare di Merauker
Kemitraan dan kolaborasi adalah keniscayaan yang harus kita dukung bersama agar kualitas pendidikan vokasi terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved